TRIBUNMANADO.CO.ID - Ganjar Pranowo dan Mahfud MD telah memulai kampanye pada Selasa 28 November 2023.
Pasangan capres dan cawapres nomor urut 3 ini mengawali kampanye mereka dengan sarat makna di Merauke dan Sabang.
Dua daerah ini dipilih karena sesuai visi dan misi Ganjar-Mahfud dalam mewujudkan pemerataan pembangunan ekonomi dan menyejahterakan rakyat Indonesia, dari Sabang sampai Merauke.
Bagian dari upaya tersebut, Ganjar-Mahfud beking program unggulan untuk desa di bidang kesehatan.
(beking: membuat)
Dorang pe program itu adalah (program mereka adalah) : 1 Desa, 1 Faskes, dan 1 Nakes.
Gubernur Jawa Tengah dua periode, 2011-2016 dan 2016-2021 ini menyampaikan pesan kuat tentang komitmennya bersama Mahfud MD yang kini menajabt Menko Polhukam, ingin mendahulukan desa dalam pembangunan.
Hal ini tidak terlepas dari latar belakang keduanya yang sama-sama wong deso alias dibesarkan di desa.
Ganjar lahir 28 Oktober 1968 di Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah dan Mei 1957 di Kabupaten Sampang, Pulau Madura, Jawa Timur.
“Kita akan membangun dari desa. Kalau Indonesia mau dibangun jadi lebih baik, desa-desanya harus menjadi lebih baik terlebih dahulu,” ungkap Ganjar saat menyampaikan kampanye di Distrik Semangga, Waninggap Nanggo, Kecamatan Semangga, Kabupaten Merauke, Provinsi Papua Selatan, Selasa (28/11/2023).
Capres nomor urut 3 ini menyebutkan program membangun dari kampung ini bertujuan untuk menyehatkan warga desa dengan setiap desa memiliki setidaknya 1 fasilitas kesehatan (faskes) yang memadai, serta minimal 1 tenaga kesehatan (nakes) yang mumpuni dan profesional.
Sebab, menurut Ganjar, sakit menjadi salah satu masalah yang dikhawatirkan hampir seluruh masyarakat di Indonesia, baik di kota maupun di desa. Pasalnya, anggota keluarga yang sakit menjadi tidak produktif dan anggota keluarga yang tidak sakit ikut tidak produktif karena harus merawat yang sakit.
Maka itu, masyarakat mendambakan adanya layanan kesehatan yang dekat, cepat, murah, dan layak.
Sebagai gambaran, di Merauke, untuk sekitar 230 ribu jiwa hanya terdapat 25 Puskesmas, dimana dari angka tersebut ada 8 Puskesmas yang belum terakreditasi. Di daerah ini, 1 Puskesmas melayani hampir 9.000 warga, padahal idealnya 1 Puskesmas hanya melayani 1.000 penduduk.
Karena itulah, program 1 Desa, 1 Faskes, dan 1 Nakes akan didahulukan di desa-desa tertinggal, terdepan, dan terluar (3T).