Kemarau di Minsel

Petani Padi di Desa Matani Amurang Minsel Sulawesi Utara Khawatir Gagal Panen Lantaran Kemarau

Penulis: Ferdi Guhuhuku
Editor: Alpen Martinus
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Aldri Lahopa (46) seorang petani padi di Desa Matani, Kecamatan Tumpaan, Kabupaten Minsel.

TRIBUNMANADO.CO.ID,MINSEL - Beberapa bulan terakhir Sulawesi Utara dilanda musim kemarau yang berkepanjangan, termasuk wilayah Minahasa Selatan ( Minsel). 

Akibatnya, banyak petani padi yang kena dampak, sawah mereka mengalami kekeringan.
 
Hal tersebut membuat petani mengeluh dan khawatir bisa terancam gagal penen. 

Baca juga: Kemarau Landa Sitaro Sulawesi Utara, Begini Cara Masyarakat Mengatasi Krisis Air

Tak hanya itu, padi mereka saat ini juga kekurangan buah karena kekurangan air. 

Seperti yang terjadi di Desa Matani, Kecamatan Tumpaan, Kabupaten Minsel. 

Aldri Lahopa (46) seorang petani padi mengatakan, mereka khawatir panen kali ini tidak akan maksimal seperti sebelumnya. 

"Kali ini padi batangnya kecil dan buahnya juga tidak banyak," ujarnya, Kamis (16/11/2023). 

Katanya, sawah mereka kekurangan air belakangan ini, hal itu menjadi ketakutan petani. 

"Kita bisa gagal penen kalau musim kemarau ini terus terjadi," ucapnya. 

Dia mengungkapkan mereka sangat berharap pemerintah mencari solusi atas masalah yang mereka hadapi. 

"Mengingat saat ini harga beras cukup mahal, jadi kalau gagal panen beras akan semakin naik," pungkasnya. 

 

Berita Terkini