Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Sitaro Sulawesi Utara

Kemarau Landa Sitaro Sulawesi Utara, Begini Cara Masyarakat Mengatasi Krisis Air

Kabupaten Siau Tagulandang Biaro (Sitaro) masih dilanda musim kemarau panjang yang telah bergulir sejak Juni lalu.

Penulis: Octavian Hermanses | Editor: Chintya Rantung
Ist
Masyarakat yang memanfaatkan air di pesisir pantai maupun air galian untuk kebutuhan sehari-hari. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Kabupaten Siau Tagulandang Biaro (Sitaro) masih dilanda musim kemarau panjang yang telah bergulir sejak Juni lalu.

Kini, kekeringan dan krisis air dirasakan masyarakat yang ada di daerah berjuluk Bumi Karangetang Mandolokang Kolo-Kolo (Karamando) itu

Ragam cara pun dilakukan masyarakat untuk dapat memperoleh pasokan  air bersih, baik untuk keperluan air minum, mandi maupun mencuci.

Seperti yang dilakukan masyarakat di Kampung Hiung Kecamatan Siau Barat Utara atau Sibarsel yang memanfaatkan air dari bebatuan di pesisir pantai untuk mencuci dan mandi.

"Sudah lebih dari empat bulan ini musim kemarau. Makanya kami kesulitan mendapatkan air," kata Ira Dumat, warga Kampung Hiung Sibaru, Rabu (7/11/2023).

Aktivitas mencuci dan mandi dari masyarakat di Kampung Hiung ini rutin dilakukan setiap pagi dan sore hari ketika air laut dalam keadaan surut.

Air yang tawar dan jernih itu tak jarang digunakan oleh warga setempat untuk diminum atau digunakan untuk memasak makanan.

"Mau tidak mau kami pakai air yang ada di pesisir. Karena memang sudah sulit untuk dapat air," lanjutnya.

Begitu pula dengan masyarakat di Kampung Lehi Kecamatan Siau Barat yang memanfaatkan air galian di pesisir pantai.

Sama halnya dengan warga di Kampung Hiung, masyarakat di Kampung Lehi juga kerap memadati lokasi pengambilan air pada pagi dan sore hari.

Dalam kondisi normal, masyarakat di wilayah Kecamatan Siau Barat Utara kerap menggunakan air hujan untuk mencuci dan mandi.

Untuk keperluan air, warga setempat harus merogoh kocek guna membeli air bersih dengan harga Rp 5000 per galonnya.

Terkait krisis air bersih yang kini dialami sebagian besar masyarakat di Kabupaten Sitaro, pemerintah daerah telah menetapkan status tanggap darurat kekeringan.

Atas penetapan status tersebut, pemerintah daerah telah menyiagakan Posko Tanggap Darurat Bencana Kekeringan dan Karhutlah.

Dimana pada posko yang berada di area Tugu Pala kompleks kantor bupati di Kelurahan Ondong Siau Barat telah disiagakan tiga unit mobil pengangkut air bersih untuk disalurkan ke wilayah-wilayah terdampak kekeringan. (HER)

Baca juga: Dinas Sosial Sulawesi Utara Salurkan Bantuan Bagi 422 KPM PKH di Sitaro, Ada Beras hingga Tongkat

Baca juga: Viral KMP Lokongbanua Kandas, Dirut PD Pelayaran Sitaro Sebut Kapten Kapal Tak Ikut Berlayar

Baca berita lainnya di: Google News

Berita terbaru Tribun Manado: klik di sini

Sumber: Tribun Manado
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved