Cerita Dibalik Nama

Arti Nama Kampung Lili Loyor di Manado, Tempat Jual Kue Basah dan Daerah Asal Para Jawara Kungfu

Penulis: Arthur_Rompis
Editor: Chintya Rantung
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kampung Lililoyor di Kelurahan Pinaesaan, Kecamatan Wenang, kota Manado

Ku Seng kemudian mendirikan Garuda Putih, seni bela diri yang pernah sangat terkenal di Sulawesi Utara. 

"Sementara ayah saya dirikan Perguruan Burung Hong," kata dia. 

Ayah dari Vong, yakni Qwe Heng Ciat, bergabung di Perguruan Laba Laba.

Ada pula Ku Seng yang bergabung di sana.

Ku Seng kemudian mendirikan Garuda Putih, seni bela diri yang pernah sangat terkenal di Sulawesi Utara. 

"Sementara ayah saya dirikan Perguruan Burung Hong," kata dia. 

Ia menuturkan, sang ayah tetap mempertahankan kuntao yang original.

Sedang Ku Seng mencampurkan kuntao dengan seni bela diri karate dan silat. 

Vong mendapatkan didikan kuntao yang keras dari ayahnya. 

"Ada ilmu merayap di dinding, kemudian tantui yang tak ada di ilmu kuntao lainnya. Selain tangan kosong ada juga ilmu senjata seperti pedang dan toya," katanya.

Kepada tribunmanado.co.id, dirinya sempat memeragakan teknik kuda-kuda.Ia membengkokkan kedua lutut dan pasang gaya seperti hendak menunggang kuda.

Tampak kuda-kuda Vong kokoh, bak pohon dengan akar kuat yang tak bakal tumbang ditiup angin.

Dengan berkembangnya waktu, Perguruan Burung Hong lebih banyak bergerak di barongsai serta liong.

Meski demikian, ia tetap bertekad meneruskan warisan kuntao.(Art) 

Baca juga: Jalan 14 Februari Manado Diperlebar, Warga Tetap Keluhkan Macet: Mobil Parkir di Pinggir Jalan

Baca juga: Pembangunan Lokasi Pedesterian di Jalan Sarapung Manado Sulawesi Utara Terus Berjalan, Ini Potretnya

Baca berita lainnya di: Google News

Berita terbaru Tribun Manado: klik di sini

Berita Terkini