Sebelumnya pada Jumat (27/10/2023) malam, Israel meningkatkan serangan udaranya di Jalur Gaza, membuat ratusan bangunan dan ribuan rumah rata dengan tanah.
Perang Hamas vs Israel terbaru pecah sejak Sabtu (7/10/2023), menyebabkan 1.400 korban tewas di Israel dan mayoritas adalah warga sipil.
Sementara itu, di Gaza lebih dari 7.700 orang tewas termasuk sekitar 3.500 anak-anak,
menurut Kementerian Kesehatan wilayah tersebut yang dikuasai Hamas.
Baca juga: Israel Tarik Seluruh Diplomat dari Turki Pasca Dituduh Erdogan sebagai Penjahat Perang
Warga Palestina diminta mengungsi kembali
Fase kedua perang di Gaza sedang dimulai Israel.
Operasi darat kembali diluncurkan Israel terhadap Hamas.
Namun, pihak Israel tidak menyebut serangan darat Israel saat ini sebagai sebuah invasi berskala besar.
Hal itu diungkap Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, Sabtu (27/10/2023), dalam sebuah konferensi pers di Tel Aviv.
Netanyahu juga memperingatkan warga Israel untuk bersiap-siap menghadapi kampanye militer yang panjang dan keras.
Sementara itu, warga sipil Palestina diminta untuk mengungsi dari Jalur Gaza utara, di mana Israel memusatkan serangannya.
Diketahui, sebelumnya warga Gaza terkepung.
Mereka hampir tidak memiliki komunikasi dengan dunia luar karena jet-jet Israel menjatuhkan lebih banyak bom di daerah kantong Palestina yang dikuasai Hamas.
Dilansir dari Reuters, para petinggi militer mengatakan bahwa serangan darat yang telah lama terancam sedang dipersiapkan.