Berita Sulut

Program Pendidikan Lingkungan Hidup Menggurita di Sulut, Melahirkan Generasi Duta Laut Baru

Editor: David_Kusuma
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Program Pendidikan Lingkungan Hidup Menggurita di Sulut, Melahirkan Generasi Duta Laut Baru

TRIBUNMANADO.CO.ID - Yayasan Segitiga Non Sampah menerima Support dari Raiffeisen Capital Management, melalui inisiatif Staffnya, Fabio Cappa, untuk memperluas program pendidikan lingkungan ke beberapa sekolah di kepulauan di Pulau Kecil seputaran Sulawesi Utara.

Pelajaran di Sekolah Menengah Pertama Lihunu dan Sekolah Dasar Kahuku di mulai minggu lalu dengan jumlah sekolah yang lebih banyak dari sebelumnya.

Yayasan Segitiga Non Sampah telah merekrut guru-guru lokal untuk menyampaikan pembelajaran perihal Biota Laut dan dampak Sampah terhadap lingkungan, dimana hal tersebut menjadi salah satu pendukung perputaran Ekonomi.

Melalui Program ini, 30 anak akan menjadi Duta Laut dan mempelajari betapa pentingnya menjaga, melindungi pulau tempat tinggal mereka dan lingkungan laut dari pencemaran polusi.

Peluncuran program pendidikan lingkungan hidup oleh Yayasan Segitiga Non Sampah yang ke 3 kalinya, sukses dilakukan di Pulau Bangka pada minggu ini dan diikuti lebih dari 1 sekolah.

Peluncuran Perdana dengan Slogan "Sekolah di Tepi Pantai" dimulai pada tahun 2019, di Sekolah Menengah Pertama Lihunu.

Program ini dirancang untuk menginspirasi semangat generasi muda Indonesia, mengajarkan mereka betapa pentingnya menjaga lingkungan sekitar kita. Dampak Positif dari Program ini adalah beberapa siswa yang telah menyelesaikan program ini, berminat bersama-sama ikut serta melakukan pembersihan bersama dengan komunitas lokal dan mendapatkan kualifikasi sebagai penyelam atas kepedulian mereka terhadap laut.

Puja adalah salah satu siswa dari program tahun lalu yang terinspirasi untuk menjadi aktivis lingkungan. “Saya ingin mengetahui lebih banyak lagi tentang berbagai ekosistem laut dan saya ingin melindungi lingkungan dengan membuang sampah pada tempatnya, mengurangi penggunaan plastik, dan mendaur ulang sampah," ujarnya.

Tujuan dari program ini adalah untuk menciptakan model yang dapat di duplikasi dan diterapkan di sekolah-sekolah lain di Sulawesi Utara.

Raiffeisen Capital Management, melalui inisiatif bankirnya Fabio Cappa, mendukung Yayasan
Segitiga Non Sampah dengan mendorong pendidikan biologi kelautan di sekolah-sekolah di Pulau Bangka pada tahun 2023/24. Hal ini merupakan bagian dari kegiatan Tata Kelola Lingkungan, Sosial dan Perusahaan.

Fabio Cappa terkesan dengan respons dan fokus Yayasan Segitiga Non Sampah pada pendidikan pada saat berkunjung ke Pulau Bangka pada Juli 2023 dan melihat langsung program pendidikan tersebut berjalan.

Siswa diajarkan tentang berbagai habitat laut yang berada langsung di depan pintu rumah mereka, termasuk di antaranya hutan bakau, padang lamun, dan terumbu karang. Memahami pentingnya ekosistem ini dan perannya dalam menjaga keanekaragaman hayati global sering kali menginspirasi generasi muda untuk menerapkan apa yang telah mereka pelajari, mendorong kebiasaan pengelolaan sampah yang lebih baik di antara keluarga dan temanteman mereka.

Manfaat yang dapat terlihat berdampak ke seluruh komunitas yang ada di desa tersebut.
Rangkaian pembelajaran 2023/24 dimulai di Sekolah Menengah Pertama Lihunu dan Sekolah Dasar Kahuku pada tanggal 6 Oktober dengan kurang lebih 30 anak yang mempelajari tentang bagaimana mereka dapat menjadi generasi Duta Laut berikutnya.

Yayasan saat ini sedang menjajaki sekolah mana yang akan diajarkan berikutnya dengan fokus kepada komunitas desa tempat mereka yang akan memberikan dukungan terhadap pengelolaan limbah secara baik dan benar yang berkelanjutan.

Kepala Desa Kahuku, Hesty Sambur menyadari pentingnya menjangkau generasi muda sejak dini. “Mengajarkan anak-anak Kahuku sejak dini tentang pentingnya memiliki lingkungan yang bersih dan bebas sampah serta mengenalkan mereka pada habitat laut di sekitarnya agar mereka tidak ketinggalan," ujarnya.

Halaman
12

Berita Terkini