TRIBUNMANADO.CO.ID - Dalam Islam, penting untuk kita memilih siapa guru kita terutama dalam hal mempelajari agama.
Sebab, landasan ilmu pengetahuan tersebut perlu sampai ke sumbernya.
Artinya yang menjadi sandaran distribusi ilmu pengetahuan (sanad) memiliki rantai yang tidak terputus dari sumber asal informasinya.
Selain bijak memilih guru belajar, sebagai murid kita juga perlu memperhatikan adab kita terhadap guru.
Adab adalah hal yang paling penting sebelum kita memulai seluruh pembelajaran ilmu pengetahuan.
Sebagai contoh pertanyaan Musa AS kepada Nabi Khidir AS, “apakah engkau sengaja melubangi perahu itu untuk menenggelamkan penumpangnya? Sungguh kamu telah melakukan kesalahan yang besar” (Q.S al-Kahfi: 71) ia salah dalam menyikapi perbuatan Nabi Khidir AS karena bersandar pada apa yang tampak secara lahir.
Kisah Nabi Musa AS dan Nabi Khidir AS dalam Alquran dan Hadis
Baca juga: Kisah Nabi Musa dan Nabi Khidir, Hikmah Dari Proses Pembelajaran Tercantum Dalam Surah Al-Kahfi
Allah SWT berfirman dalam Alquran surat al-Kahfi ayat 60-82 yang tafsir maknanya sebagai berikut ;
Dan (ingatlah) ketika Musa berkata kepada muridnya[*]: “Aku tidak akan berhenti (berjalan) sebelum sampai ke Pertemuan dua buah lautan; atau aku akan berjalan sampai bertahun-tahun”.
Maka tatkala mereka sampai ke pertemuan dua buah laut itu, mereka lalai akan ikannya, lalu ikan itu melompat mengambil jalannya ke laut itu.
Maka tatkala mereka berjalan lebih jauh, berkatalah Musa kepada muridnya: “Bawalah kemari makanan kita; Sesungguhnya kita telah merasa letih karena perjalanan kita ini”.
Muridnya menjawab: “Tahukah kamu tatkala kita mecari tempat berlindung di batu tadi, Maka Sesungguhnya aku lupa (menceritakan tentang) ikan itu dan tidak adalah yang melupakan aku untuk menceritakannya kecuali syaitan dan ikan itu mengambil jalannya ke laut dengan cara yang aneh sekali”.
Musa berkata: “Itulah (tempat) yang kita cari”. lalu keduanya kembali, mengikuti jejak mereka semula.
lalu mereka bertemu dengan seorang hamba di antara hamba-hamba Kami, yang telah Kami berikan kepadanya rahmat dari sisi Kami, dan yang telah Kami ajarkan kepadanya ilmu dari sisi Kami
Musa berkata kepada Khidhr: “Bolehkah aku mengikutimu supaya kamu mengajarkan kepadaku ilmu yang benar di antara ilmu-ilmu yang telah diajarkan kepadamu?”