TRIBUNMANADO.CO.ID - Sebagai orang tua penting untuk memberikan pendidikan dan bahan bacaan yang baik bagi anak sejak usia dini.
Salah satu caranya adalah dengan membacakan kisah teladan atau kisah inspiratif dari 25 Nabi dan Rasul.
Hak ini dimaksudkan agar sejak kecil, anak sudah mulai mengenal 25 Nabi dan Rasul.
Sehingga proses penanaman keimanan dan pendidikan agama dirumah bisa berjalan dengan baik.
Dalam hal ini, sebagai orang tua juga perlu memilih dan memilah informasi yang masuk ke anak.
Apalagi perkembangan zaman yang semakin pesat, sehingga informasi yang masuk juga semakin banyak.
Mengakibatkan filter pengetahuan kepada anak semakin susah dan penuh tantangan.
Berikut ini, kumpulan cerita anak dari kisah inspiratif dan kisah teladan Nabi Ayyub a.s, Nabi Musa a.s dan Nabi Isa a.s.
Baca juga: Kisah Nabi Muhammad SAW, Menentukan Mas Kawin ala Rasulullah
Kisah Nabi Ayub a.s
Nabi Ayub a.s adalah putra dari Nabi Ishaq bin Ibrahim a.s. Beliau juga masih merupakan saudara Nabi Ya’qub. Nabi Ayub a.s merupakan seorang nabi yang mempunyai keturunan sangat banyak. Semua anak yang dimiliki Nabi Ayub a.s adalah anak yang shaleh.
Semua anak-anaknya selalu taat beribadah kepada Allah. Mereka juga selalu berperilaku santun pada semua orang dan senang membantu fakir miskin.
Selain itu, Allah juga memberikan kekayaan yang berlimpah pada Nabi Ayub a.s. Nabi Ayub memiliki ladang dan rumah di berbagai daerah, serta hewan ternak yang jumlahnya banyak sekali. Meski demikian, Nabi Ayub a.s tetap taat beribadah kepada Allah. Nabi Ayub a.s juga tidak pernah sombong dengan semua hartanya.
Bahkan Nabi Ayub a.s suka menyumbangkan hartanya pada fakir miskin. Kekayaannya selalu digunakan untuk membantu orang-orang lemah, para fakir miskin, orang tua jompo, dan janda-janda miskin.
Melihat keimanan dan keteguhan Nabi Ayub a.s, setan sangat tidak senang. Berbagai cara telah dilakukan setan untuk menghasut Nabi Ayub a.s.Dengan izin Allah, setan pun lantas memusnahkan semua kekayaan Nabi Ayub a.s. Semua hewan ternak yang dimiliki Nabi Ayub a.s mati diserang penyakit. Semua ladangnya mengering dan terbakar. Seluruh harta Nabi Ayub a.s habis, dan Nabi Ayub a.s menjadi miskin.
Dengan sabar Rahmah merawat Nabi Ayub a.s. Meski sakit berat, Nabi Ayub a.s juga tetap melaksanakan perintah Allah. Beliau menerima dengan ikhlas semua cobaan yang datang padanya. Sampai dikemudian hari Rahmah meninggalkan Suaminya itu. Nabi Ayub pun bersumpah akan memukul istrinya 100 kali.
Rahmah ternyata datang menjenguknya. Doa Nabi Ayub dikabulkan Allah SWT. Nabi Ayub a.s tidak jadi memukulnya namun, Nabi Ayub a.s memukul istrinya dengan seikat rumput dan memukulkannya sekali pada istrinya.
Dengan demikian, Nabi Ayub a.s telah melaksanakan sumpahnya pada Allah Swt. Hal ini merupakan keringanan hukuman bagi Rahmah. Sebab Rahmah masih tetap sebagai istri yang beriman dan bertakwa kepada Allah.
Kisah Nabi Musa a.s
Nabi Musa a.s lahir pada tahun 1593 SM di dekat Sungai Nil, Mesir. Ia adalah putra Imran bin Yassar. Ibunya bernama Yukabad. Nabi Musa a.s hidup di zaman raja Fir’aun. Fir’aun adalah raja yang sangat kejam dan mengaku bahwa dirinya adalah Tuhan.
Saat Nabi Musa a.s lahir, merupakan tahun di mana semua anak laki-laki yang lahir harus dibunuh. Allah mengilhamkan kepada Yukabad agar menghanyutkan bayinya ke Sungai Nil. Nabi Musa a.s lantas dihanyutkan ibunya ke Sungai Nil.
Suatu hari Nabi Musa a.s melihat ada dua orang yang sedang berkelahi. Salah satunya berasal dari Bani Israil, dan satunya lagi dari golongan Qibti. Nabi Musa a.s hendak mendamaikan keduanya. Namun golongan Qibti tidak mau berdamai. Tanpa sengaja Nabi Musa a.s membunuh orang Qibti tersebut.
Nabi Musa a.s sangat menyesali tindakannya. Nabi Musa a.s memohon ampun pada Allah. Nabi Musa a.s lantas meninggalkan Mesir, karena Fir’aun hendak membunuhnya. Sesampai di Madyan, Nabi Musa a.s membantu dua orang wanita yang sedang memberi minum kambingnya. Kedua wanita itu tidak lain adalah putri Nabi Syu’aib a.s. Nabi Musa a.s kemudian dinikahkan dengan salah satu putri Nabi Syu’aib a.s.
Setelah sepuluh tahun di Madyan, Nabi Musa a.s ingin kembali ke Mesir. Dalam perjalanan menuju Mesir, Nabi Musa a.s diangkatAllah menjadi rasul. Setelah itu, Nabi Musa a.s mulai berdakwah menyampaikan ajaran agama Allah Swt. Sesampai di Mesir, Nabi Musa a.s mengajak saudaranya Nabi Harun a.s menemui Fir’aun.
Nabi Musa a.s mengajak Fir’aun untuk menyembah Allah. Fir’aun menolaknya. “Mana bukti kerasulanmu?”, tanya Fir’aun. Kemudian Nabi Musa a.s melemparkan tongkatnya ke tanah. Tongkat itu tiba-tiba menjadi ular raksasa. Nabi Musa a.s juga menunjukkan tangannya, ketika itu juga dari tangannya memancarkan cahaya. Fir’aun mengganggap itu hanyalah sulap Nabi Musa a.s.
Karena kekejaman Fir’aun, Nabi Musa dan pengikutnya pergi meninggalkan Mesir. Fir’aun bersama bala tentaranya mengejar Nabi Musa a.s dan para pengikutnya sampai ke tepi Laut Merah. Dalam keadaan terdesak seperti itu, Allah berkata, “Wahai Musa, pukulkanlah tongkatmu ke air laut!”.
Tiba-tiba air laut terbelah jadi dua. Di bagian tengah terbentang jalan. Nabi Musa a.s selamat dengan para pengikutnya. Akan tetapi, ketika Fir’aun bersama pasukannya berada di tengah perjalanan, seketika air laut bersatu kembali sehingga menenggelamkan mereka semua.
Inilah hukuman Allah kepada seorang raja yang sombong dan kafir. Allah menenggelamkan Fir’aun dan semua bala tentaranya di Laut Merah. Allah kemudian menghanyutkan mayat Fir’aun ke tepi pantai, agar manusia bisa mengambil hikmah dari peristiwa tersebut. Setelah itu, Nabi Musa a.s ingin menyendiri. Semua kaumnya dititipkan kepada Nabi Harun a.s
Kisah Nabi Isa a.s
Nabi Isa a.s adalah putra Maryam binti Imron. Nabi Isa a.s dilahirkan di Betlehem (Palestina). Nabi Isa a.s lahir tanpa ayah. Ini adalah kehendak Allah, dan merupakan tanda-tanda kekuasaan-Nya. Hal ini sangat mudah bagi Allah. Seperti halnya Allah menciptakan Nabi Adam a.s tanpa ayah dan ibu. Allah hanya berkata, “Jadilah, maka terjadilah.”
Setelah bayinya lahir, Maryam merasa gembira sekaligus sedih. Maryam merasa sedih, karena ia akan mendapat ejekan dari
masyarakat sebab melahirkan tanpa suami.
Pada saat itu, terdengarlah suara Malaikat Jibril, “Janganlah kamu bersedih karena Allah telah menjadikan sumber mata air di dekat kakimu yang airnya dapat diminum, dan goyangkanlah pohon kurma di dekatmu maka buahnya akan berjatuhan yang dapat dimakan. Sekali lagi, tenanglah kamu!”.
Setelah berumur 30 tahun, Nabi Isa a.s diangkat Allah menjadi rasul. Allah memberikannya kitab Injil sebagai pedoman. Di dalam
Injil berisi ajaran tentang meng-Esakan Allah dan mengabarkan akan datangnya Nabi Muhammad saw. sebagai nabi terakhir.
Setelah Nabi Musa a.s meninggal, banyak orang Bani Israil kembali pada kekufurannya. Mereka minta bukti bahwa Nabi Isa a.s adalah rasul yang diutus Allah. Nabi Isa a.s lantas menunjukkan mukjizatnya. Di antara mukjizat Nabi Isa a.s adalah dapat menyembuhkan penyakit kusta, membuat burung hidup dari tanah liat, mendatangkan makanan dari langit.
Baca juga: Mengambil Pelajaran dari Kisah Nabi Ibrahim dan Seekor Semut, Saling Membantu dengan Ikhlas
Baca berita-berita terbaru Tribun Manado di : Google News