Waktu itu, GMIM Titiwungen Wenang Mahakeret memiliki 27 kolom.
Pada 13 Agustus 1968, dilaksanakan peletakan batu pertama pembangunan gedung gereja baru yang sekarang menjadi Gedung GMIM Paulus Titiwungen Wenang Mahakeret.
Gedung tersebut sudah digunakan pada 15 Agustus 1971 dan diresmikan pada 12 Desember 1971 oleh Pdt JF Parengkuan, Wakil Ketua BPS GMIM.
Pada 1980, gedung gereja tua di Jalan Sam Ratulangi Manado mulai dibangun dan selesai pada tahun 1986.
Gedung tersebut menjadi gedung serba guna untuk pastori, gedung pos pelayanan kesehatan jemaat, dan TK GMIM Hanna.
Baca juga: Peringatan Dini Cuaca Ekstrem Besok Minggu 1 Oktober 2023, Info BMKG 18 Wilayah Waspada
Baca juga: Pria di Bitung Sulawesi Utara Diduga Aniaya Mantan Pacar Pakai Batako
Pada 1990, ditambahkan kata Paulus pada GMIM Titiwungen Wenang Mahakeret, sehingga menjadi jemaat GMIM Paulus Titiwungen Wenang Mahakeret.
Pada 4 September 1991, lima kolom yang berada di Kuhun, Titiwungen, Kota Manado yang dahulunya Kanisah Kuhun dimekarkan menjadi jemaat Maranatha Kuhun (sekarang 11 kolom).
Pada 2003, gedung serba guna GMIM Paulus Titiwungen Wenang Mahakeret direnovasi menjadi gedung pendidikan dan ditahbiskan oleh Pdt J Matheos mewakili BPS GMIM dan diresmikan oleh LH Korah selaku Penjabat Gubernur Sulawesi Utara.
Pada periode 2022-2026 ini, jemaat GMIM Paulus Titiwungen Wenang Mahakeret, beranggotakan 960 keluarga dan 3.162 anggota yang tersebar di 46 kolom yang dilayani oleh 104 pelayan khusus terdiri dari 46 penatua dan 46 diaken di kolom, lima penatua BIPRA, enam pendeta, dan satu guru agama.(*)
Baca berita lainnya di: Google News.
Berita terbaru Tribun Manado: klik di sini.