TRIBUNMANADO.CO.ID, Jakarta - Simulasi duet Prabowo Subianto-Ganjar Pranowo versus (vs) Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar menarik disimak!
Prabowo-Ganjar menang telak 64,9 persen. Sedangkan Anies-Cak Imin hanya memperoleh 16,6 persen.
Selisih 40 persen elektabilitas kedua pasangan capres-cawapres ini.
Temuan ini disampaikan peneliti Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA. Unggahan video Denny JA jadi sorotan publik.
Denny membeberkan data hasil survei Pilpres 2024 jika diikuti dua pasang capres-cawapres.
Dari hasil riset LSI Denny JA, skema pasangan Prabowo-Ganjar menang dengan selisih 40 persen dari Anies-Cak Imin.
Video itu diunggah akun tiktok @dennyJA_world yang memiliki 103 ribu pengikut.
Dalam unggahan tersebut, pendiri lembaga survei LSI Denny JA berandai-andai.
Peserta yang maju di Pemilu Presiden 2024 hanya dua pasang, Anies-Cak Imin melawan Prabowo-Ganjar.
Menurutnya, Pilpres 2024 bakal berlangsung satu putaran saja.
Dengan begitu, dana yang begitu besar, yang diperlukan untuk putaran kedua, dapat dihemat. Begitu pula dengan tenaga, pikiran, emosi untuk putaran kedua bisa dialihkan untuk hal-hal lain. Pilpres menjadi sangat efisien.
"Lalu siapakah yang menang jika hanya dua pasang capres cawapres saja? Kita lihat datanya. Ini survei yang baru saya selesai dari LSI Denny JA, September 2023," ujarnya, Kamis (21/9/2023).
Menurutnya, kemenangan tertinggi dalam sejarah pemilu langsung di Indonesia.
Dia menyebut, SBY pernah menang besar di Pilpres 2004 dan 2009, tetapi kemenangannya di bawah 61 persen. Sementara Prabowo yang berpasangan dengan Ganjar, kemenangannya di atas 62 persen.
Bagaimana jika dibalik? Ganjar capresnya, Prabowo cawapresnya. Mereka juga tetap menang, tetapi kemenangannya di angka 60 persen. Sementara Anies dan Muhaimin memperoleh 20,6 persen.