Anies didukung Koalisi Perubahan dan Persatuan yakni PKS, Nasdem dan PKB. Ganjar maju dari koalisi PDIP dan PPP.
Prabowo didukung Koalisi Indonesia Maju beranggotakan Gerindra, PAN dan Golkar.
Empat pasangan capres - cawapres masih berpeluang. Skenario ini muncul usai PKB gabung Koalisi Perubahan mengusung Anies.
PKB menempatkan ketua umumnya Muhaimin Iskandar sebagai cawapres Anies.
Perolehan kursi DPR RI Nasdem (59 kursi) dan PKB (58 kursi) diakumulasi maka kedua partai menghasilkan 117 kursi, melampaui presidential threshold sebesar 115 kursi DPR RI.
Demokrat keluar dari Koalisi Perubahan. Hingga sekarang belum ada sinyal kuat kemana Demokrat berlabuh.
Muncul wacana Demokrat berkoalisi PPP dan PKS mengusung AHY-Sandiaga Uno atau sebaliknya.
Juru Bicara DPP PPP Achmad Baidowi atau Awiek menyebut peluang pembentukan poros baru bersama PKS dan Demokrat semakin menipis.
Awiek mengakui bahwa usulan tersebut memang sempat santer digulirkan dengan opsi Ketua Bappilu PPP Sandiaga dan Ketum Demokrat AHY sebagai pasangan capres dan cawapres.
Akan tetapi, kini dia melihat peluang adanya poros baru semakin menipis.
Namun PPP tidak menutup kemungkinan poros tersebut masih bisa saja terbentuk.
Skenario Pilpres 2024:
Skenario I
- Poros Prabowo Subianto diusung Gerindra-Golkar-PAN
- Poros Ganjar Prabowo diusung PDIP-PPP
Skenario II
- Poros Prabowo Subianto diusung Gerindra-Golkar-PAN
- Poros Ganjar Prabowo diusung PDIP-PPP
- Poros Anies Baswedan diusung Nasdem-PKB-PKS
Skenario III
- Poros Prabowo Subianto diusung Gerindra-Golkar-PAN
- Poros Ganjar Prabowo diusung PDIP-PPP
- Poros Anies Baswedan-Cak Imin diusung Nasdem-PKB
- Poros Sandiaga - AHY diusung Demokrat-PKS-PPP
(*)