Berikut fakta-fakta DE terlibat jaringan teroris ISIS
1. Berbaiat TerhadapĀ ISISĀ Sejak 2014
DE merupakan pria kelahiran di Purbalingga, 21 Januari 1995.
Dalam akun media sosialnya, benih-benih radikalisme dalam diri DE sudah muncul.
DE kerap mengunggah soal ISIS di media sosial sejak 2011 atau saat berusia 16 tahun.
Menurut pengakuannya kepada polisi, DE mengenal faham daulah atau negara pada 2014.
Lantas ia pun berbaiat kepada pentolan ISIS Abu Bakar Al Baghdadi dengan membaca teks baiat di media sosial.
Saat itu, ISIS mulai ramai dan menjari pembicaraan hangat di Indonesia.
Keinginan dirinya melakukan aksi teror pun muncul setelah peristiwa kerusuhan di Mako Brimob Kelapa Dua Depok yang dipicu tahanan teroris pada 8 Mei 2018 silam.
"Saya menjadi terinsipirasi dan memiliki ghiroh yang tinggi untuk melalukan amaliyah sehingga saya mencari informasi jual beli senjata api," kata DE ditirukan Juru bicara Densus 88 Anteror Polri Kombes Aswin Siregar, Senin (14/8/2023).
2. Latihan Menembak 2 Bulan Sekali
Setelah mendapatkan sejata api, DE lantas rutin berlatih menembak 2 bulan sekali di Gunung Geulis.
Ia kerap menggunakan pistol merek Baikal Makarov buatan Rusia dengan ukuran peluru 9 milimeter saat berlatih menembak.
Tujuannya melakaukan latihan menembak untuk melakukan teror.
Tak hanya itu, ia pun aktif menggalang dana untuk kepentingan teror.