Jangan sampai kita terjebak mengejar posisi, profit, popularitas, dll (ay 23-24).
Tentu dalam perspektif Alkitabiah segala sesuatu itu ada batas atau pagarnya.
Sebesar atau setinggi apapun mimpi itu menjadi obsesi pribadi yang harus selalu dikuduskan, dikendalikan dan ditundukkan dibawah kedaulatan Tuhan.
Proses hidup kita pasti akan dibaca orang lain terutama orang terdekat dan anak cucu kita.
Mari kita wariskan perspektif hidup, obsesi serta mimpi-mimpi yang alkitabiah sehingga jalan kita tidak serong, dan semua proses serta hasil pencapaian kita berada dalam jalan yang kekal (memuliakan Allah pula) sebagaimana janji firman Tuhan.
Inspirasi: Ketika mimpi sudah tercapai, teruslah bermimpi yang lebih besar dalam kedaulatan Tuhan.