Heboh Badut Lampu Merah

Nasib Badut Lampu Merah di Manado Sulawesi Utara, Sangat Menghibur Namun Kini tak Ada Lagi

Penulis: Alpen Martinus
Editor: Alpen Martinus
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pengamen Badut di Manado Ditertibkan Dishub dan Satpol PP

Wajah di balik topeng lucu, bisa jadi muram dan menyedihkan.

Di balik segala yang membuat orang tertawa terbahak - bahak, ada perjuangan hidup yang sulit dan penuh air mata.

Seperti dialami Kude, seorang badut lampu merah.

Tribunmanado.co.id menjumpai Kude di lampu merah Jalan Soekarno, Kabupaten Minut, yang berbatasan dengan kota Manado, Sulawesi Utara, Kamis (25/5/2023) malam.

Waktu sudah menunjukkan pukul 21.00 Wita.

Kendaraan masih cukup banyak yang melintas dan Kude masih bergoyang mengikuti
musik dari alat yang tergantung di lehernya.

Melihat tribunmanado.co.id, pria berumur 19 tahun ini mendekat.

Wajah perempuan yang tersenyum -karakter badut yang ia kenakan- terasa dekat di mata dan hati.

Ia bergoyang sambil tangan kanannya menyodorkan kotak.

Ketika saya memperkenalkan diri sebagai wartawan, buru-buru ia mencabut topeng.

Tampaklah wajah Kude sesungguhnya.

Wajah yang kelelahan, peluh memenuhi muka hingga lehernya.

"Wuih panas sekali," kata dia.

Kude mengaku sudah berada di sana sejak pagi dan kegerahan.

"Tapi kalau begini tak makan," kata dia.

Halaman
1234

Berita Terkini