TRIBUNMANADO.CO.ID - Operasi penertiban lalu lintas kini digencarkan Satuan Lalu Lintas Polres Kepulauan Siau Tagulandang Biaro (Sitaro).
Pelanggaran-pelanggaran lalu lintas, khususnya yang bersifat kasat mata masuk dalam bidikan petugas lapangan, khususnya pengendara yang tidak menggunakan helm.
Selain itu, penggunaan knalpot bising juga menjadi target polisi karena kerap menimbulkan gangguan di tengah masyarakat.
Di tengah maraknya operasi lalu lintas, muncul keluhan di masyarakat yang merasa kesulitan dalam mengurus Surat Ijin Mengemudi atau SIM.
Karena untuk mengurus SIM, masyarakat Kabupaten Sitaro masih harus ke Kota Manado atau Kota Tahuna untuk memperoleh pelayanan pembuatan SIM.
"Otomatis harus mengeluarkan biaya lebih untuk tiket kapal dan penginapan bagi yang tidak ada keluarga di Manado atau Tahuna," kata Kevin, warga Kelurahan Tarorane Kecamatan Siau Timur.
Menurut dia, ketika institusi kepolisian ingin menerapkan disiplin berlalu lintas, maka langkah itu harus dibarengi dengan peningkatan pelayanan untuk mewujudkan hal dimaksud.
"Makanya kalau mau masyarakat disiplin, utamanya soal kepemilikan SIM harusnya kepolisian mengupayakan adanya pelayanan pembuatan SIM di daerah," ujarnya.
Terkait keluhan ini, Kapolres Kepulauan Sitaro AKBP Iwan Permadi menyatakan hingga kini pihaknya masih berupaya untuk membuka layanan pembuatan SIM di Mapolres Sitaro.
Dia bilang, beberapa waktu lalu sudah ada tim dari Mapolda Sulawesi Utara yang melakukan peninjauan sekaligus survey dalam rangka rencana pembukaan layanan pembuatan SIM.
"Jadi untuk saat ini kami lagi berusaha. Kemarin sudah ada tim dari direktorat lalu lintas polda yang sudah mengecek kelayakan di sini," kata Permadi, Senin (3/7/2023).
Hingga kini, Permadi bilang terdapat lima polres di wilayah Sulawesi Utara yang belum membuka layanan pembuatan SIM termasuk Polres Kepulauan Sitaro.
"Lima polres baru yang ada di Sulawesi Utara termasuk kami. Tetapi yang diprioritaskan nanti di polres kami, di polres kepulauan," lanjutnya.
Pria yang pernah menjabat Wakapolres Kepulauan Sangihe itu mengakui jika masyarakat Sitaro kerap menemui kesulitan ketika hendak membuat SIM.
"Antara ke Manado kah atau mungkin ke Tahuna untuk keperluan mengurus SIM," ujar Permadi.