- Kevin Aprilianto, Jurusan Teknologi Pangan Fakultas Pertanian, IPK 3,86

- Sabrina Aulia Monoarfa, Jurusan Keperawatan Fakultas Olahraga dan Kesehatan, IPK 3,85

- Ainun Nasiki, Jurusan PGSD Fakultas Ilmu Pendidikan, IPK 3,85

- Yayan Sahi, Jurusan Pendidikan PKN Fakultas Ilmu Sosial, IPK 3,84

- Lusi Oktaviana Ne'u, Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Sastra dan Budaya, IPK 3,82

Momentum kebahagiaan wisuda tak hanya dirasakan lulusan terbaik saja.

Nurul Azhar Fatimah misalnya. Mahasiswi Ilmu Komunikasi ini mengaku begitu senang saat diwisuda.

Kesenangan itu bercampur gugup pada waktu yang bersamaan.

"Karena kan sekaligus kerja juga, jadi orangtua melihat saya kerja sekalian diwisuda," kata Nurul.

Hal serupa dirasakan Anastasia Ramadian. Mahasiswi Jurusan Matematika itu bangga mencapai di titik akhir perjuangannya selama kuliah.

"Rasanya itu kayak bangga, lega, terharu dengan diri sendiri karena telah melewati proses yang sangat tidak mudah dan butuh perjuangan juga. Aku juga bangga dengan diriku karena aku tahu proses perjuangan itu bagaimana," ujarnya.

Universitas Negeri Gorontalo menyelenggarakan wisuda dua kali dalam setahun, yakni periode Juni dan September 2023.

Rektor UNG, Eduart Wolok dalam sambutannya mengatakan, wisudawan pastinya mempunyai perjuangan dan pengorbanan tersendiri.

"Usaha ini bukan hanya usaha kita sendiri, melainkan apa yang didapatkan sore hari ini tidak pernah terlepas dari bantuan orang-orang terkasih terutama orangtua," ujar Eduart.

Ia pun berharap kepada wisudawan wisudawati senantias belajar dan lebih menghormati orangtua.

"Jangan karena sudah jadi sarjana, magister, doktor, abis ini kalau minta ke orangtua cukup angkat kepala. Karena tanpa doa dan pengorbanan orangtua, kita tidak akan berada dan tidak akan mencapai level ini," jelas Eduart Wolok. (*)

Artikel ini telah tayang di Tribungorontalo.com