Mereka berebut jatah 900 slot untuk magang di Jepang.
Amatan tribunmanado, ruang tes sudah dipadati pelamar sejak pagi.
Mengenakan pakaian putih hitam, mereka membawa alat tulis.
Animo para pelamar yang datang dari seluruh daerah di Sulut ini nampak tinggi.
Mereka nampak setia menanti giliran.
Setelah tes tertulis, kemudian para pelamar menjalani wawancara.
Plt Dinas Pendidikan Sulut yang juga Sekprov Sulut, Steve Kepel, menuturkan para lulusan SMK tersebut akan berkiprah di lima bidang pekerjaan di Jepang.
"Ada bidang pertanian, perawat, building cleaning, konstruksi, dan permesinan," katanya.
Ungkap dia, syarat pelamar adalah tamatan SMK dan berusia 18-35 tahun.
Menurutnya, pelamar yang lolos bakal berkesempatan bekerja di Jepang dengan gaji hingga 35 tahun.
Kabar gembira bagi lulusan SMK Sulut.
Gubernur Sulut, Olly Dondokambey, dan Wakil Gubernur Sulut, Steven Kandouw, bakal membuka program tenaga kerja di Jepang bagi lulusan SMK Sulut.
Tak tanggung-tanggung, pemprov menargetkan dalam setahun bisa mengirim 1.000 lulusan SMK ke Jepang.
“Kalau bisa dalam waktu dekat ini lulusan (SMK) itu diseleksi lagi.
Nanti difasilitasi oleh Pemprov Sulut. Saya minta secepatnya bergerak (cari) lulusan yang baru lulus kemarin,” tegas Steve Kepel saat memimpin Rapat Rapat Kerja Kepala Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) se-Sulut beberapa waktu lalu.