Pengendara Honda Vario terpental di jalur tersebut,” kata Eddi kepada Bangka Pos, kemarin.
Karena panik, lanjut dia, pengemudi bus lantas membanting kemudi ke arah kiri dan kembali menabrak sepeda motor Yamaha Gear warna silver bernomor polisi BN 6963 VI yang berada di depannya.
Sepeda motor itu dikendarai Lily Marisa (17), warga Dusun Harapan Mulia, Desa Keposang.
Sebelum bus berhenti, Lily bersama motornya sempat terseret beberapa meter.
“Bus berhenti di bahu jalan, dan pengendara sepeda motor ikut terseret di depan bus,” ucap Eddi.
Dia menyebut kecelakaan tersebut mengakibatkan Syahmin meninggal dunia di lokasi kejadian.
Aparatur sipil negara tersebut meninggal dengan luka parah pada bagian kepala, luka robek pada rusuk kiri, dada memar, paha kiri patah, dan pergelangan tangan kanan patah.
Sementara itu, Nasrudin mengalami luka pada bagian mata karena terkena serpihan kaca bus, sedangkan Lily mengalami luka di bagian tangan, kaki, dan punggung.
Keduanya telah dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bangka Selatan untuk menjalani perawatan intensif.
Dari kejadian itu, kerugian materi diperkirakan mencapai Rp20 juta.
Lebih lanjut, Eddi mengatakan, bus yang mengalami kecelakaan adalah bus yang mengangkut rombongan santri TPA dari desa Desa Tanjung Labu, Kecamatan Lepar Pongok, Kabupaten Bangka Selatan.
Bus yang kemudikan Nasrudin tersebut ditumpangi 17 santri dan beberapa perwakilan orang tua.
Rencananya, mereka akan mengikuti wisuda akbar di kantor Bupati Bangka Selatan pada Sabtu (17/6) pagi.
Kendati tidak terluka, namun para penumpang bus mengalami trauma.
Hal senada disampaikan Kepala Desa Tanjung Labu, Pindo Putrayandi.