"Meskipun begitu terbuka peluang ke Ganjar," ujarnya.
Anggota Komisi IX DPR RI ini menjelaskan partai besutan Zulkifli Hasan atau Zulhas tersebut saat ini masih mengalir.
Saleh juga tak menampik jika wacana duet Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto dengan Zulhas masih mengemuka.
"Airlangga-Zulhas masih, masih ngalir 3 jalur ini, sekarang tidak ada yang tersumbat," ungkapnya.
Saleh pun mengakui mendorong Menteri BUMN Erick Thohir sebagai bakal cawapres di Pilpres 2024.
"Ya saya kira secara umum diketahui bahwa PAN memang mendorong Pak Erick Thohir ya sebagai cawapres di Pemilu yang akan datang," katanya.
Saleh berharap dorongan agar Erick Thohir jadi cawapres tersebut diakomodir parpol yang berkoalisi dengan PAN nantinya.
Menurutnya, Ketua Umum Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) tersebut layak didorong sebagai cawapres.
Saleh juga merespons wacana pembentukan poros baru koalisi permanen dengan meleburkan Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) yang terdiri atas Gerindra dan PKB dengan Koalisi Indonesia Bersatu (KIB), yakni Golkar dan PAN.
Dia menyadari bahwa penentuan cawapres dalam koalisi tersebut juga nantinya ada dinamika.
"Dan itu saya kira wajar-wajar saja dinamika cawapres itu ada gitu," ungkap Anggota Komisi IX DPR RI ini.
Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani tak menampik bila PAN menyodorkan nama Erick Thohir untuk jadi Cawapres Prabowo.
“PAN ketika kami datang menawarkan Erick Thohir sebagai sebagai wakil presiden,” kata Ahmad Muzani dalam keterangan tertulis, Jumat (16/6).
Dia menyebut Partai Gerindra menanggapi dengan sangat positif tawaran PAN menyoal Erick Thohir sebagai cawapres Prabowo.
Terlebih Erick Thohir merupakan figur yang memiliki banyak keunggulan.