TRIBUNMANADO.CO.ID - Menyandang pendidikan tinggi tak menjamin bisa mendapatkan pekerjaan secepatnya di Sulawesi Utara.
Tapi setidaknya bisa membuka lebar jalan untuk mendapatkan pekerjaan.
Berdasarkan data BPS Sulawesi Utara, angka pengangguran di Sulawesi Utara masih tergolong tinggi.
Baca juga: Angka Pengangguran Sulawesi Utara Didominasi Lulusan SMK dan Sarjana, BI Sulut Ungkap Penyebabnya
Meski angka sebenarnya dikuasai oleh lulusan SMA dan SMK.
Namun angka pengangguran dengan jenjang pendidikan sarjana tak kalah tingginya, meski berada di bawah 10 persen.
Hal tersebut jelas menjadi pekerjaan rumah bagi Pemerintah Sulawesi Utara.
Kini sudah ada aplikasi untuk pencari kerja yang patut untuk dicoba.
Baca juga: Ini Salah Satu Upaya Pemprov Sulawesi Utara Atasi Pengangguran
Fakta menarik terungkap dalam Diskusi Ekonomi Bersama ISEI Manado yang berlangsung di kantor BI Sulut, Senin (12/06/2023).
Deputi Kepala Perwakilan Divisi Perumusan dan Implementasi Kekda BI Sulut, Fernando Butarbutar mengungkapkan, penganggur terdidik di Sulawesi Utara relatif tinggi.
Dijelaskan, Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Terdidik di Sulawesi Utara per Februari 2023 sebesar 9,18 persen.
"Apa yang menarik, dari Tingkat Pengangguran Terbuka Terdidik ini, mayoritasnya penganggur lulusan SMK dan sarjana," kata Butarbutar.
Baca juga: Kirim 1000 Lulusan SMK ke Jepang Setiap Tahun, Salah Satu Upaya Pemprov Sulut Atasi Pengangguran
Berdasarkan data, penganggur terdidik lulusan sarjana (S1) 7,80 persen. Lalu, paling banyak, penganggur lulusan SMK sebesar 12,81 persen.
Sementara penganggur lulusan SMA 8,23 persen.
"Tingkat Pengangguran Terdidik bersekolah di Sulut itu tinggi, Lulusan SMP ke atas justru paling banyak," katanya lagi.
Sementara, untuk penganggur lulusan SMP hanya 3,99 persen dan lulusan SD 2,17 persen.