Ia menyebutkan untuk harga kaki babi Rp 45 - 50 ribu per kaki.
"Dan untuk usus babi diharga 30 - 35 ribu per kilogram," sebutnya.
Warga tak Takut Virus
Daging babi adalah salah satu makanat favorit yang sangat digemari masyarakat Sulawesi Utara.
Di Setiap rumah makan tertentu di Sulut menjual makanan daging babi.
Daging ini dibuat dengan macam-macam rasa, mulai dari bentuk sate, babi rica, kecap, bumbu rw, babi leilem, hingga babi leilem.
Salah satu yang menjadi penggemar daging babi adalah Adinda Tambuwun, warga Jalan Mahakeret Kota Manado.
Seminggu tiga kali dia sudah menjadwalkan untuk singgah di rumah makan yang menjual daging babi.
"Memang enak sekali, kadang tinggal mo pilih mo makan babi rica dan lain sebagainya, pokoknya nikmat," jelasnya
Adinda melihat sejuah ini tidak ada perubahan dengan harga di rumah makan yang menjual daging babi.
"Harganya seperti biasa, kalau pake nasi biasanya Rp 15.000 sampai Rp 20.000, tapi kan bisa hanya beli dagingnya saja, harganya jauh lebih murah," jelasnya.
Terkait dengan adanya informasi adanya virus dalam daging babi, Adinda mengaku tidak takut.
Karena yang dia tau, pengolahan masakan daging babi sudah melewati proses yang higienis hingga bisa dikonsumsi.
"Kan pasti penjualnya sudah bersihkan dagingnya dan juga sudah direbus, kuman-kumannya pasti mati, dan sejuah ini aman-aman saja dalam diri saya," jelasnya
Senada disampaikan Joshua Woley warga Perkamil, dia sedari kecil memang penikmat daging babi.
"Saya lahir di Langowan, memang disana kami sangat menyukai daging babi," jelasnya
Dia pun takut mengonsumsi makanan ini meskipun ada informasi bahaya virus.
"Kami sudah melewati berbagai macam informasi adanya virus, yakin saya dan percaya kepada Tuhan, lewat kita berdoa," jelasnya.