Manado, TRIBUNMANADO.CO.ID - Panglima Tertinggi Panji Yosua, Pria/Kaum Bapa (P/KB) Sinode GMIM Pnt Ir Maurits Mantiri MM hadiri ibadah pemakaman korban kecelakaan bus di Kabupaten Minahasa, Provinsi Sulawesi Utara, Minggu (28/5/2023).
Satu di antara tiga korban meninggal di kecelakaan bus terbalik Almarhum Ade Putra Lorameng (36) sudah dimakamkan.
Sehari sebelumnya, dua korban meninggal lainnya pasangan suami istri (Pasutri) Almarhum Corneles Sambelorang (62) dan istrinya, Almarhumah Welmina Masahengke (60) sudah dimakamkan.
Ketiganya dimakamkan di tempat pemakaman umum (TPU) Pemkot Bitung Kelurahan Pinangunian Kecamatan Aertembaga.
Pada kesempatan itu, Panglima Tertinggi Panji Yosua P/KB GMIM yang juga Wali Kota Bitung Pnt Ir Maurits Mantiti MM didampingi, ketua TP PKK Kota Bitung Rita Mantiri Tangkudung menyerahkan akte kematian kepada istri dari Almarhum Ade Putra Lorameng yaitu Inggrid Madea (27).
Dalam tata ibadah pemakaman, Maurits Mantiri yang menggunakan setelan kemeja Panji Yosua, menyampaikan sambutan duka.
Kata Maurits kepada istri, anak-anak, orang tua, saudara-bersaudara dan keluarga almarhum apa yang Tuhan baik itu baik adanya.
"Kami akan memberikan beasiswa ke anak korban, karena kami melihat anak tersebut cerdas," kata Maurits Mantiri.
Dalam menyampaikan sambutannya, suara Maurits sempat terbata-bata dan menahan rasa sedih atas musibah yang dialami warganya.
Sosok anak yang dimaksud Maurits, ialah anak tengah Almarhum Ade bernama Rafael (8).
Oleh Netizen, sempat memviralkan percakapannya dengan kaluarga korban.
Pemberian Beasiswa kepada sang anak, sejalan dengan upaya Pemerintah Kota Bitung yang dipimpin Wali Kota Ir Maurits Mantiri MM dan Wakil Walikota Hengky Honandar SE dalam meningkatkan tingkat pendidikan sumber daya manusia (SDM) di Kota Bitung.
Komitmen dan tanggung jawab Pemerintah Kota Bitung, tak hanya anak korban.
Maurits juga membuka pintu lebar-lebar kepada Inggrid Madea istri Almarhum untuk menjadi tenaga harian lepas di lingkungan Pemerintah Kota Bitung.
Lanjutnya, apalagi arti umur panjang manusia di dunia kalau tidak memberi manfaat karena dalam kehidupan bukan berapa lama hidup di Dunia.
Melainkan, manfaat yang kita berikan selama hidup.
Seperti sosok almarhum, meski belum umur panjang tetapi sudah memberi manfaat bagi keluarga.
Dalam wawancara dengan wartawan, Maurits Mantiri kembali menjelaskan tentang pemberian beasiswa kepada anak tengah korban hingga studi tingga perguruan tinggi. (crz)
Baca Berita Lainnya di Google News
Baca Berita Terbaru Tribun Manado KLIK INI