Manado, TRIBUNMANADO.CO.ID - Penyakit HIV AIDS yang menyerang warga Sulawesi Utara begitu memprihatinkan.
Tercatat sesuai data Dinkes Sulut penderita HIV AIDS mencapai 5125 pada periode 1997 hingga Desember 2022.
Relawan orang dengan HIV AIDS Joni Wuisan menjelaskan fenomena penularan yang paling banyak terjadi lebih berhubungan seksual, baik yang lawan jenis maupun sesama jenis.
Joni mengatakan angka penularan lewat jarum suntik sudah kecil karena ada program pengurangan dampak buruk, dimana setiap pengguna narkoba suntik itu dianjukan untuk subsitusi.
"Pemerintah juga menyediakan jarum suntik steril, supaya saat mereka menggunakan napsa yang disuntikan, mereka memakai alat suntik yang steril," jelasnya.
Kata Joni, ketersediaan obat untuk HIV AIDS sudah disediakan pemerintah.
Sayangnya banyak yang belum melakukan terapi atau sudah pernah namun berhenti melakukan terapi.
"Khusus Sulut obat HIV AIDS sudah tersedia, jadi 5125 orang yang HIV per Desember 2022, yang sudah mulai terapi obatnya tersedia," jelasnya
Dia pun mendorong masyarakat yang pernah berprilaku beresiko memeriksakan statusnya lewat pemeriksaan.
"Itu sesuai dengan peraturan pemerintah saat ini, 95 persen orang dengan HIV harus tau statusnya, dan untuk tau itu harus diperiksa," jelasnya. (Ren)
Baca juga: Populer Sulut: Olly Jadi Pembicara di Rusia, Caleg Golkar For DPR RI, Dugaan Korupsi Pasar Bersehati
Baca juga: Enak Dinikmati bersama Keluarga, Berikut Resep Kepiting Pedas Singapura