TRIBUNMANADO.CO.ID, JAKARTA - Ini baru menarik, banyak yang memprediksi Prabowo Subianto tidak akan sepenuhnya melanjutkan program Presiden Jokowi, jika nantinya Ketua Umum Partai Gerindra itu terpilih sebagai Presiden.
Ada beberapa hal yang menjadi alasan, sehingga Prabowo tidak mungkin menjalankan semua program pembangunan yang sedang dilakukan Jokowi saat ini.
Beberapa di antaranya diutarakan oleh Direktur Lingkar Madani, Ray Rangkuti.
Pengamat politik sekaligus Direktur Lingkar Madani, Ray Rangkuti menilai berkaca pada hasil survei SMRC bahwa Prabowo Subianto di urutan kedua bacapres yang paling mungkin tidak melanjutkan program Jokowi.
Menurut Ray hal itu bisa saja terjadi berdasarkan tiga hal.
Yakni Prabowo berada di tengah antara Anies dan Ganjar.
Kemudian keduanya baru akrab kira-kira satu setengah tahun.
"Ketiga beda partai juga. Jadi ada banyak sisi yang membuat Pak Prabowo belum sepenuhnya akan melaksanakan program-program Pak Jokowi," kata Ray ketika dihubungi Rabu (24/5/2023).
Selain itu menurut Ray sepertinya Gerindra juga ingin meraih suara-suara di luar Jokowi di Pilpres 2024.
"Kalau di sisi itu (Antitesa) ada Anies Baswedan, tentunya suara itu juga yang ingin diraih oleh Pak Prabowo," sambungnya.
Ray melanjutkan dengan variabel tersebut menurutnya mengapa terlihat Prabowo di mata pemilih, belum tentu sepenuhnya mengusung program-program Jokowi dibandingkan dengan Ganjar.
"Kalau Ganjar itu satu partai, secara moral terikat, sudah kenal lama. Jadi biasa saja Pak Prabowo tidak melanjutkan keseluruhan progam Pak Jokowi dan sebagainya itu murni idenya Pak Prabowo. Itu sangat mungkin," tutupnya.
Baca juga: Kasus BBM Ilegal Dilimpahkan Polda Sulawesi Utara ke Kejaksaan, Awal Tahun Dua Kasus Terungkap
Baca juga: Wali Kota Kotamobagu Tatong Bara Ikuti Verifikasi Lapangan Kota Layak Anak
Diberitakan sebelumnya Hasil survei nasional Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) terbaru menunjukkan Bakal Calon Presiden (Bacapres) Anies Baswedan dinilai paling mungkin tidak melanjutkan program Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Adapun survei tersebut telah dilakukan pada 39 April sampai 7 Mei 2023 dengan metode tatap muka libatkan 1020 responden. Untuk margin of error mencapai 3,1 persen dengan tingkat kepercayaan mencapai 95 persen.
"Kita bertanya pada pertanyaan menurut masyarakat siapa diantara nama-nama calon presiden (Anies, Prabowo, Ganjar dan Airlangga) yang kemungkinan paling besar tidak melanjutkan program yang telah dijalankan oleh pemerintahan Jokowi," kata Direktur Riset SMRC, Deni Irvani dalam paparannya secara daring dikutip, Senin (22/5/2023).
Deni melanjutkan bahwa responden paling banyak menyebutkan nama Anies Baswedan yang paling mungkin tidak melanjutkan program Jokowi.
"Yang paling banyak disebut itu Anies Baswedan dengan angka 30,3 persen. Kemudian Prabowo Subianto 19,6 persen lalu Airlangga Hartarto 18,2 persen dan Ganjar Pranowo 7,9 persen. Dan tidak menjawab 24,1 persen," tegasnya.
Adapun dalam survei temuan SMRC lainnya sebanyak 44,5 persen responden menilai Ganjar Pranowo bakal melanjutkan program Jokowi.
"Hasil survei menunjukkan 44,5 persen publik menilai Ganjar bisa melanjutkan program Presiden Jokowi," kata Deni.
Sementara Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto hanya 25 persen, Anies Baswedan 18,8 persen, dan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto 1 persen.
Kemudian Deni mengungkapkan dari hasil survei yang pihaknya lakukan menyimpulkan dua temuan.
"Dari dua temuan polanya adalah Ganjar yang dinilai sebagai calon presiden yang akan melanjutkan program Jokowi. Sedangkan Anies Baswedan sebaliknya," tutupnya.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Pengamat Sebut Prabowo Bisa Saja Tidak Sepenuhnya Lanjutkan Progam Kerja Jokowi: Ungkap Tiga Alasan, https://www.tribunnews.com/nasional/2023/05/24/pengamat-sebut-prabowo-bisa-saja-tidak-sepenuhnya-lanjutan-progam-kerja-jokowi-sebut-tiga-alasan.