Sehingga ini juga menjadi satu di antara alasan dia beternak ayam kampung dan telurnya yang dijual.
Selain itu, Yuni membuat peternakan ayam kampung ini bertujuan untuk mengatasi nasi yang terbuang sia-sia dari setiap acara atau kondangan di Arab Saudi.
Maka dari itu, TKW asal Majalengka tersebut memelihara ayam, agar semua nasi yang terbuang sia-sia itu bisa dibuat untuk pakan ayam.
TKW Indonesia tersebut menjual telur ayamnya senilai 17 riyal atau sekitar Rp 65 ribu per kratnya.
Yuni mengatakan, dia memelihara ayam kampung dari telur dengan cara menetaskan dengan alat sederhana yang ia buat.
"Awalnya beli bibitnya terus bertelur kemudian saya teteskan di rumah alhamdulillah menetas." kata TKW yang disadur dari
Pada awalnya TKW Indonesia ini sempat ingin berhenti beternak karena ingin pulang ke Indonesia, tetapi situasi pandemi masih Covid-19 yang membuat dirinya kembali beternak.
Selain beternak, di Arab Saudi Yuni juga bercocok tanam yaitu menanam cabe, kemangi, sereh, seledri hingga ubi.
Kisah Tenaga Kerja Wanita ( TKW) mengisi kekosongan waktu di luar negeri dengan memelihara ayam kampung.
(Bangkapos.com/Widodo)
Artikel ini telah tayang di BangkaPos.com