Sandi merupakan pria kelahiran asal Bandung yang kini tinggal bersama istri dan anaknya di Bumi Purnawira Asri, Jalan Merdeka, Kelurahan Cipanengah, Kecamatan Lembursitu, Kota Sukabumi.
Ia mengatakan, pertemuan dengan bocah penjual cobek batu tersebut di wilayah Bandung beberapa hari lalu.
Bermula, dia melihat anak sedang berjalan memikul cobek untuk dijualnya.
Hal itu membuatnya mengingat dengan peristiwa dirinya.
Ia merasakan hidup di keluarga yang penuh keterbatasan ekonomi, ditinggal bapaknya meningal, hingga harus menjadi tulang punggung ibunya.
Bahkan saking sulitnya ekonomi sat itu, ibunya Sandi pernah berkerja di luar negeri menjadi TKW.
"Saya ini dulu orang susah, hingga makan aja seadanya. Bahkan saat merantau mencari kerjaan di luar kota sering meminta terigu sisa jualan martabak," ucap Sabdi kepada Tribunjabar.id, Jumat (12/5/2023).
"Kalau pun ingin makan sarapan pagi, saya harus membantu berjualan nasi kuning orang lain. Baru saya bisa makan," tuturnya.
Tidak hanya itu, Sandi pun pernah mengalamai rasanya tidak mendapatkan makan hingga harus berpuasa.
"Sempat saking saya susahnya pada saat itu, saya harus berpuasa karena menahan lapar," ucapnya.
Untuk melanjutkan pendidikan, Sandi pun mengikuti paket C dan gigih mencari peluang pekerjaan dan usaha mandiri.
Dari kegigihan itu, ia pun kini terbilang sukses di bidang ekonomi dengan punya tiga perusahaan di Bandung dan satu di Jakarta.
Keinginan untuk berbagi rezeki kepada orang lain sebagai rasa bersyukurnya, kini menjadi prinsip.
"Saya berawal dari orang yang tidak punya, hidup serba kekurangan, untuk sekadar pengen sekolah saja susah dan untuk makan saja susah. Jadi sekarang saya terus berbagi membantu orang, setidaknya meringankan bebannya," dia.
Diolah dari artikel TribunJabar.com.
Sumber: Tribun Jabar
Artikel ini telah tayang di TribunStyle.com
Baca Berita Lainnya di: Google News