Kiprah Politik Sandiaga Uno

Pengamat: Sandiaga Belum Nyatakan ke PPP Karena Ditolak Jadi Cawapres Ganjar Pranowo

Editor: Aswin_Lumintang
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sandiaga Uno dan Ganjar Pranowo saat sama-sama menghadiri acara Rakorda TPAKD se-Jawa Tengah di Hotel Gumaya Semarang, Kamis (27/4/2023). Ganjar Pranowo dan Sandiaga Uno diisukan menjadi pasangan bakal capres dan cawapres.

TRIBUNMANADO.CO.ID, JAKARTA - Punya finansial, jejaring dan pengalaman politik, namun tetap keinginan Sandiaga Uno menjadi Calon Wakil Presiden di Pilpres 2024 tidak mudah terealisasi.

Karena itu, Sandiaga Uno terus menimbang partai mana yang akan menjadi pelabuhan terakhirnya, setelah memutuskan hengkang dari Partai Gerindra.

Terbaru, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) tersebut sempat memberi kode jika hatinya ingin berjuang bersama partai oranye, Partai Keadilan Sejahtera (PKS).

Olly Dondokambey turut mendampingi Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Sukarnoputri dalam pertemuan bersejarah dengan Partai Persatuan Pembangunan di kantor DPP PDIP, Jalan Diponegoro, Jakarta Selatan, Minggu (30/4/2023). (FB Antoni Purukan)

Sinyal itu pun ditangkap sebagai manuver Sandiaga Uno untuk mendapatkan tiket menuju Pilpres 2024.

Padahal sebelumnya santer terdengar kabar bahwa Sandiaga bakal bergabung dengan Partai Persatuan Pembangunan (PPP).

Menanggapi hal itu, Direktur Eksekutif Institute for Democracy & Strategic Affairs (Indostrategic) Khoirul Umam menilai manuver yang dilakukan Sandiaga Uno memiliki arti tertentu.

Direktur Eksekutif Institute for Democracy & Strategic Affairs (Indostrategic) Khoirul Umam saat ditemui di kawasan Mampang, Jakarta, Selasa (9/5/2023).

Baca juga: Link Live Streaming AC Milan vs Inter Milan, Babak Semifinal Liga Champions, Akses di Sini

Baca juga: Pantas James Kojongian Mendadak Hengkang Dari Golkar ke PDIP Tomohon, Ternyata Ini Alasannya

Yakni  membuktikan bahwa proposal yang diajukan PPP kepada PDI Perjuangan (PDIP) untuk memasangkan Sandiaga Uno dengan Ganjar Pranowo, ditolak oleh Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri.

"Manuver dari Pak Sandi sebenarnya ini mengindikasikan bahwa proposal cawapres yang diajukan oleh PPP kepada PDIP, sudah ditolak," kata Khoirul Umam saat ditemui di kawasan Mampang, Jakarta, Selasa (9/5/2023).

Umam juga menduga penolakan itu mungkin tidak dilakukan dan tidak diberikan secara terbuka.
 
Tetapi ada satu klausul dalam kesepakatan yang ditandatangani oleh Ganjar Pranowo dalam proses pencapresan bahwa cawapres bukan ditentukan oleh proses komunikasi dalam koalisi yang egaliter.

"Tetapi akan ditentukan oleh Bu Mega," imbuhnya.

Maka, dia menilai PPP tidak memiliki hak veto secara politik untuk menentukan siapa cawapres untuk mendampingi Ganjar.

"Nah itulah kenapa juga kemudian PPP menyatakan secara terbuka bahwa dia ikhlas tadi kalau pun tidak mendapatkan kursi cawapres maka dia ikhlas. Maka sebenarnya hal itu menegaskan sekali lagi bahwa proposal pencawapresan Pak Sandi melalui jalur PPP itu tidak di-approve oleh Bu Mega," paparnya.

Meski bersifat tidak pasti, Sandiaga bisa saja masih tetap masuk sebagai cawapres alternatif Ganjar Pranowo.

Namun, Umam menyebut jika Sandiaga membutuhkan sebuah kepastian politik soal langkahnya akan berlabuh.

Halaman
12

Berita Terkini