TRIBUNMANADO.CO.ID - Nasib Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) yang berisikan Partai Golkar, PAN dan PPP kini jadi sorotan.
Pasalnya PPP telah memutuskan untuk mengusung Ganjar Pranowo sebagai bakal calon presiden.
Sedangkan Golkar dan PAN hingga saat ini belum menentukan siapa sosok yang akan mereka usung.
Kini Golkar pun dikait-kaitkan dengan Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP).
Wakil Ketua Umum (Waketum) Partai Nasdem, Ahmad Ali mengajak Partai Golkar bergabung dalam KPP.
Baca juga: Soal Pilpres 2024, Jusuf Kalla Minta Presiden Jokowi Ikut Sikap Megawati dan SBY
Ahmad Ali menilai saat ini Golkar harus membentuk atau mencari koalisi anyar setelah PPP memutuskan memberi dukungan kepada bakal capres besutan PDI Perjuangan Ganjar Pranowo.
Menurut Ahmad Ali, Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) sudah bubar setelah PPP memastikan dukungan kepada Ganjar.
Sejauh ini Golkar dan PAN belum secara tegas menentukan siapa bakal calon presiden yang mereka usung.
"Dari apa yang kita lihat beberapa waktu, ketika PPP secara resmi mendeklarasikan Mas Ganjar sebagai Capres, artinya secara otomatis kita mengatakan bahwa koalisi KIB sudah bubar kan," kata Ahmad Ali saat dihubungi Kompas.com, Jumat (6/5/2023).
Oleh karena itu, Ahmad Ali mengajak Partai Golkar untuk bergabung dengan koalisinya, yakni Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP).
Pasalnya, menurut Ahmad Ali, pembubaran KIB membuat Partai Golkar mau tidak mau mencari koalisi baru.
"Dengan bubarnya KIB dengan bergabungnya PPP ke Mas Ganjar, kemudian Golkar mau tidak mau juga akan mencari koalisi.
Makanya saya katakan, ketika Golkar ingin bergabung, dipersilakan. Silakan bergabung ke koalisi perubahan," ujarnya.
Tidak cuma Golkar, ia mempersilakan partai lain turut bergabung dengan KPP.
Termasuk, Partai Amanat Nasional (PAN). Ia lantas menegaskan bahwa KPP merupakan koalisi terbuka.