Pada survei LSI yang dilakukan sejak 12-17 April 2023, bahwa Prabowo menduduki posisi atas dan ikuti oleh Ganjar dan Anies.
Direktur Eksekutif LSI Djayadi Hanan menyebut mengenai elektabilitas Capres berdasarkan pertanyaan terbuka atu top of mind.
Berdasarkan hasil tersebut, Djayadi mengatakan bahwa Prabowo Subianto berada di peringkat pertama dan disusul oleh Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
"Pilihan top of mind yang paling tinggi ada di Pak Prabowo Subianto. Disusul oleh Ganjar Pranowo. Lalu Anies Baswedan," ujar Direktur Eksekutif LSI Djayadi Hanan dalam jumpa pers virtual, Rabu (3/5/2023).
Djayadi menyebut elektabilitas Prabowo terus meningkat sejak Januari 2023.
Sementara Ganjar, kata Djayadi, sempat mengalami penurunan.
Sedangkan Anies, dikatakan mengalami penguatan tetapi tidak setinggi Prabowo Subianto.
"Sementara Anies sebenarnya kalau dibandingkan dengan Januari, itu cenderung mengalami penguatan. Tapi penguatannya enggak setinggi yang dimiliki Pak Prabowo. Sehingga posisinya Prabowo nomor 1, Ganjar nomor 2, Anies nomor 3," ucapnya.
Komentar Peneliti LSI soal Prabowo-Airlangga Unggul dalam Berbagai Simulasi Survei
Terkait Prabowo Subianto unggul dalam berbagai simulasi survei, Direktur Eksekutif Lembaga Survei Indonesia (LSI) Djayadi Hanan merespon hal tersebut.
Djayadi menilai bahwa simulasi dua nama tertutup yang membawa nama Prabowo secara umum akan selalu unggul.
"Secara umum kalo Prabowo dipasangkan dengan siapapun, seperti Prabowo-Airlangga, Prabowo-Cak Imin, Prabowo-Khofifah, Prabowo-Sandi, Prabowo-Erick, itu pada pertengahan April 2023 itu dia melawan Ganjar-Erick, termasuk lawan Ganjar-Khofifah, itu memang cenderung unggul Prabowonya," kata Djayadi saat dihubungi Tribunnews, Kamis (4/5/2023).
Sama halnya jika Prabowo berhadapan dengan Anies, Djayadi menilai Prabowo juga cenderung unggul.
"Faktor utamanya karena ada peningkatan elektabilitas dari Prabowo. Jadi karena elektabilitas Prabowo mengalami peningkatan cukup signifikan selama dari Januari ke April," kata dia
Sedangkan mengenai cawapres nantinya, Djayadi menyebut sejumlah nama cawapres yang beredar presentasenya cendenderung stagnan.