Dodik dan Yani kaget mendengar kabar korban dibunuh oleh menantunya sendiri.
Lebaran 2023 merupakan momen terakhir korban bertemu dengan kakek dan neneknya.
Saat berada di Mapolsek Menganti, Dodik meminta pelaku dihukum mati karena telah membunuh cucunya yang tidak bersalah.
"Dua orang tua itu sering pakai narkoba. Kok bisa dibunuh bapaknya sendiri. Tolong tersangka di hukum mati," tegas Dodik.
Pelaku Tak Mampu Biayai Anaknya
Tekanan ekonomi membuat pelaku membunuh anak semata wayangnya menggunakan pisau dapur, Sabtu (29/4/2023) sekitar pukul 04.30 WIB.
Dalam konferensi pers di Polres Gresik, pelaku tampak mengenakan baju tahanan dan tidak terlihat rasa penyesalan dari wajahnya.
Afan mengaku membunuh putrinya yang masih duduk di kelas 2 SD karena ditinggal istri dan tidak mampu membiayai kebutuhan anaknya lagi.
"Faktor ekonomi, tidak mampu membiayai. Saya kerja konveksi sudah satu tahun, dibayar Rp300 ribu," ungkap pelaku, Minggu (30/4/2023).
Hal inilah yang membuat Afan membunuh anaknya sendiri ketika sedang tidur di kamar.
Pelaku tidak menyesali perbuatannya dan berharap anaknya dapat masuk surga.
"Karena anak kecil belum ada dosa bisa masuk surga. Tidak ada penyesalan. Istri pergi tidak tahu kemana, tidak pamit," sambungnya.
Hubungan rumah tangga Afan terancam bubar setelah istrinya memilih kabur dari rumah untuk kembali bekerja sebagai pemandu lagu karaoke.
Afan merasa emosi karena istrinya memilih pergi meninggalkannya.
"Saya sadar. Kalau ibunya (korban) tidak pantas masuk surga," sambungnya.