KKB Papua

KSAD Jenderal TNI Dudung Abdurachman Mengutuk Keras Aksi KKB Papua di Nduga, Bukti Kelompok Teroris

Editor: Frandi Piring
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

KSAD Jenderal Dudung Abdurachman menyalami Aster dan seluruh Forkopimda yang menyambut di depan VIP Room Bandara Mopah Merauke, Senin (11/4/2022). KSAD Jenderal TNI Dudung Abdurachman Mengutuk Keras Aksi KKB Papua di Nduga, Bukti Kelompok Teroris.

"Penyerangan dari Kelompok Separatis Teroris (KST), dari 36 tersebut, satu meninggal, ada empat orang yang luka.

"(Empat prajurit yang luka-luka) baru dievakusi dan selamat semua," ujar Yudo Margono.

Menindaklanjuti peristiwa kontak tembak itu, Yudo Margono memerintahkan untuk meningkatkan operasi penyelamatan ini menjadi Operasi Siaga Tempur.

"Kita tetap melaksanakan operasi, kita tingkatkan jadi Operasi Siaga Tempur. Kalau di Natuna kemarin Operasi Siaga Tempur Laut, kali ini Operasi Siaga Tempur Darat."

"Artinya ditingkatkan tadinya soft approach menjadi Operasi Siaga tempur (menindalanjuti) kejadian (kontak tembak) pada 15 April 2023 lalu," ujar Yudo Margono.

Siaga Tempur Khusus Daerah Rawan

Adapun, kata Yudo, status operasi siaga tempur tersebut tidak akan dilakukan di seluruh wilayah Papua.

Status itu hanya akan dilakukan di wilayah yang memiliki tingkat kerawanan tinggi.

Selain tingkat kerawanan tinggi salah satu yang menjadi indikator Operasi Siaga Tempur adalah wilayah yang tidak berpenduduk.

"Tidak semua di Papua Operasi Siaga Tempur, khususnya di daerah-daerah yang rawan seperti ini."

"Dengan adanya seperti ini kan daerah itu langsung kita lokalisir bahwa lokasi tersebut harus kita laksanakan operasi siaga tempur."

"Dan di situ tidak ada penduduknya. Penduduk yang seperti ada perangkat desa dan sebagainya itu," kata Yudo.

Panglima TNI Yudo Margono naikkan status operasi menjadi siaga tempur dan sebut jenazah Pratu Miftahul Arifin belum bisa dievakuasi dari dalam jurang. (Tribun-Papua.com/Marselinus Labu Lela)

Selain itu, siaga tempur ini dilakukan apabila wilayah tersebut diketahui sebagai markas Kelompok Separatis Teroris (KST).

"Dan kalau tempatnya sudah diketahui itu adalah markasnya KST ya kita laksanakan operasi siaga tempur," ujar Yudo.

Lebih lanjut, pihanya akan melakukan pemetaan kembali wilayah operasi mana saja yang akan ditingkatkan statusnya menjadi Siaga Tempur.

Halaman
123

Berita Terkini