Pada triwulan I tahun ini, BSG mencatat modal inti Rp 1.6 triliun.

Modal inti tumbuh 11,63 persen (YoY).

Selanjutnya, hingga 31 Maret 2023, BSG bisa menyalurkan kredit sebanyak Rp 13,5 triliun.

"Kredit tumbuh 2,5 persen," kata Pemimpin Divisi Corsec BSG, Heince Rumende kepada Tribunmanado.co.id, Jumat (13/04/2023).

Termasuk di dalam kredit ini, KUR yang tersalur sekitar Rp 85 miliar.

Sementara itu, per 31 Maret 2023, BSG membukukan pendapatan 553 miliar.

Terakhir, BSG mencatatkan laba Rp 101,1 miliar. "Laba sebelum pajak," kata Heince.

Kinerja BSG di tiga bulan pertama ini masih 'on the track' sesuai Rencana Bisnis Bank (RBB) BSG tahun 2023.

Katanya, BSG berupaya meningkatkan performa dengan tetap menjaga kondisi likuiditas.

Di antaranya dengan menjaga angka Non Performing Loan (NPL) ditekan.

Selain itu BSG akan lebih efisien dalam beban operasional sehingga tidak menggorogoti laba.

Heince mengatakan, salah satu tantangan BSG yang dihadapi untuk sisa tahun 2023 adalah optimalisasi Sumber Daya yang ada dalam rangka meningkatkan potensi captive market BSG.

Di tengah pemulihan ekonomi, BSG dituntut mengoptimalkan penyaluran kredit.

Heince bilang, meskipun tahun ini perekonomian mengalami kontraksi namun BSG optimis.

"Kita akan memaksimaknan potensi captive market kita yang masih besar ruangnya," katanya.