TRIBUNMANADO.CO.ID - Berikut ini adalah 6 Kasus Pembunuhan yang terjadi di Kota Manado pada tahun 2023 ini.
Mulai dari pembunuhan WNA Asal China di Minahasa Tenggara hingga terbaru Bocah Perempuan bernama Renatha Managha.
Simak Selengkapnya.
1. Pembunuhan WNA Asal China di Ratatotok Minahasa Tenggara
Warga Desa Ratatotok Satu, Kecamatan Ratatotok Kabupaten Minahasa Tenggara (Mitra) dibuat gempar dengan penganiayaan yang diduga dilakukan oleh seorang pria berinisial ST (34), yang menyebabkan korban, pria bernama Exsel Kalangi meninggal dunia. Polisi akhirnya berhasil menangkap terduga pelaku.
“Setelah mengumpulkan informasi, Personel Polsek Ratatotok akhirnya berhasil menangkap terduga pelaku, di tempat persembunyiannya, di dalam hutan di Desa Ratatotok Tenggara, tak lama setelah kejadian,” ujar Kabid Humas Polda Sulut Kombes Pol Jules Abraham Abast.
Peristiwa yang terjadi pada hari Sabtu (14/1/2023) sekitar pukul 05.30 Wita di Desa Ratatotok Satu ini, terjadi karena selisih paham diduga karena mabuk.
“Saat di TKP, terduga pelaku dan korban yang sudah menenggak miras, bercerita tentang sejarah leluhur, namun tiba-tiba terduga pelaku mencabut pisau badik dan menikam korban,” lanjutnya.
Melihat korban sudah tersungkur, terduga pelaku langsung melarikan diri, sedangkan rekan lainnya membantu membawa korban ke RS Daerah Buyat Ratatotok.
“Korban mengalami luka tikaman di bagian depan dada kanan dan bagian samping kiri. Korban meninggal dunia dalam perjalanan ke rumah sakit,” pungkasnya.
2. Pembunuhan di Bintauna Pantai
Tim Resmob Polres Bolaang Mongondow Utara (Bolmut) mengamankan terduga pelaku pembunuhan yang terjadi di Bintauna Pantai, Kecamatan Bintauna, pada hari Kamis (26/1/2023) sekitar pukul 12.00 Wita.
Dihubungi terpisah, Kabid Humas Polda Sulut Kombes Pol Jules Abraham Abast membenarkan hal tersebut.
“Terduga pelaku adalah pria berinisial N (40), ditangkap polisi di sekitar TKP tak lama setelah kejadian,” terangnya, Jumat (27/1/2023).
Bedasarkan hasil pemeriksaan sementara, peristiwa pembunuhan terhadap korban bernama Enggo (45) terjadi karena salah paham akibat mabuk.
“Usai bekerja di rumah bos mereka, korban mengajak terduga pelaku minum miras. Saat sedang menikmati miras, tiba-tiba keduanya terlibat adu mulut, dan saat itu juga korban mengatakan kepada terduga pelaku ‘ngana mo lia kita pe jago’ (kamu mau lihat saya punya kemampuan),” ujarnya.
Mendengarkan pengakuan korban seperti itu, terduga pelaku emosi dan langsung mencabut senjata tajam jenis parang miliknya.
“Terduga pelaku yang emosi langsung mengayunkan parang ke arah kepala korban, hingga menyebabkan korban meninggal dunia di tempat,” lanjutnya.
3 Pembunuhan di Perkebunan Mahawu
Tim Resmob Polres Minahasa mengamankan terduga pelaku pembunuhan terhadap tukang ojek pangkalan, yang mayatnya ditemukan di area perkebunan Mahawu, Kecamatan Tomohon Timur, Kota Tomohon, pada Sabtu (4/2/2023) lalu.
Kabid Humas Polda Sulut Kombes Pol Jules Abraham Abast, berdasarkan informasi dari Polres Minahasa, membenarkan hal tersebut.
“Terduga pelaku laki-laki berinisial RS (25), warga Kota Tomohon. Ditangkap di sebuah rumah kost di wilayah Kota Tomohon, pada hari Kamis (9/2) dini hari,” ujar Kombes Pol Jules Abraham Abast, Kamis malam.
Sebelumnya, korban seorang laki-laki bernama Indo Sarapung (31), warga Kecamatan Tondano Timur, Kabupaten Minahasa, dilaporkan hilang oleh istrinya pada tanggal 24 Januari 2023 lalu.
“Istri korban membuat laporan orang hilang di Polres Minahasa. Kemudian ditindaklanjuti petugas dengan melakukan penyelidikan,” kata Kombes Pol Jules Abraham Abast.
Tragis, korban kemudian ditemukan dalam keadaan meninggal dunia di perkebunan Mahawu, pada Sabtu (4/2). Petugas lalu melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk mengetahui penyebab pasti kematian korban.
“Hasil penyelidikan, petugas pun mengantongi identitas dan kemudian mengamankan RS, yang diduga kuat sebagai pelaku pembunuhan terhadap korban,” ucap Kombes Pol Jules Abraham Abast.
Informasi diperoleh, kejadian bermula pada Selasa (24/1) pagi, saat keduanya bertemu di depan sebuah tempat laundry di wilayah Kecamatan Tondano Barat, Kabupaten Minahasa. Terduga pelaku lalu meminta korban untuk mengantarnya ke Mahawu dengan menawar ongkos sebesar Rp25 ribu namun korban menolaknya.
“Korban lalu menuju pangkalan ojek dan memberitahukan kepada temannya sesama tukang ojek, bahwa ada penumpang yang minta diantar ke Mahawu,” jelasnya
Teman korban tersebut kemudian menghampiri terduga pelaku dan menawarkan jasa ojek.
Tapi terduga pelaku hanya diam, kemudian berjalan menjauh. Tak berselang lama, terduga pelaku melihat korban melintas, lalu memanggilnya dan kembali minta diantar ke Mahawu, kali ini dengan tawaran ongkos Rp100 ribu. Korban pun setuju, lalu mengantar terduga pelaku.
“Ketika sampai di Jalan Raya Mahawu, terduga pelaku menyuruh korban berbelok ke kanan menuju area perkebunan.
Baru berjarak sekitar 10 meter dari jalan raya, terduga pelaku mengambil pisau dari jaketnya sambil meminta korban untuk berhenti. Pada saat itu juga, terduga pelaku langsung menusuk leher korban dengan menggunakan pisau tersebut, hingga keduanya terjatuh dari sepeda motor,” terangnya.
Terduga pelaku menyeret tubuh korban yang dalam keadaan sekarat, ke bawah pohon, lalu mengambil handphone milik korban dan mencabut pisau dari lehernya.
Beberapa waktu kemudian korban meninggal dunia, selanjutnya terduga pelaku menutup tubuh korban dengan daun dan kayu.
4.Pembunuhan Anak di Kotamobagu
Seorang anak bernama Manda Pobela tewas dibunuh oleh tetangganya sendiri Jemmy Tambanua.
Manda awalnya dikabarkan hilang pada Minggu (12/2/2023) sekira pukul 18.00 Wita.
Masyarakat Desa Inuai, Kecamatan Passi Barat, Kabupaten Bolmong, menjadi heboh.
Hal ini diketahui warga saat sang ayah bernama Miran Pobela sadar anaknya tak kunjung pulang ke rumah.
Miran Pobela pun langsung melaporanaknya hilang kepada Pemerintah Desa Inuai.
Akhirnya dalam beberapa hari pencarian, pelaku sudah ditemukan meninggal dunia.
Saat dilakukan interogasi kepada Jemi Tambanua, ia mengaku membunuh korban dengan cara mencekik.
Seteh dipastikan korban meninggal Jemi Tambanua memasukan mayat korban ke dalam karung.
Jemi Tambanua lalu membuangnya di seputaran desa Ponompiaan, kecamatan Dumoga, kabupaten Bolaang Mongondow.
Setelah itu Jemi Tambanua melarikan diri ke Provinsi Gorontalo.
Kepada Polisi Jemi Tambanua mengaku motif dari pembuhan tersebut adalah karena Jemi Tambanua kesal dengan ayah korban.
Kata Jemi Tambanua itu lantaran ayah korban sering memutar musik dengan keras di rumahnya sehigga Jemi merasa terganggu.
5. Ayah Bunuh Bayinya di Manado
Personel Subdit IV Renakta di-back up Tim Resmob Presisi Dit Reskrimum Polda Sulawesi Utara (Sulut) mengamankan seorang laki-laki berinisial Adrian Bawasal (25), Senin (6/2/2023) malam.
Pasalnya, buruh bangunan warga Kecamatan Wanea, Kota Manado ini diduga kuat menganiaya anak perempuannya (JV) yang berumur sekitar 6 bulan 22 hari hingga meninggal dunia.
Kabid Humas Polda Sulut Kombes Pol Jules Abraham Abast, berdasarkan informasi dari Dit Reskrimum, membenarkan hal tersebut.
“Penganiayaan terjadi pada hari Senin (6/2), sekitar pukul 15.00 WITA, di rumah pelaku. Kemudian pelaku ditangkap petugas beberapa jam usai kejadian, di rumah sakit,”ujarnya.
Informasi diperoleh, AB yang merupakan ayah kandung korban, tega menganiaya anak kandungnya tersebut hingga meninggal dunia hanya karena merasa terganggu oleh tangisan korban saat dirinya bermain game online di handphone.
6.Pembunuhan Anak Perempuan di Manado
Tim Resmob Polda Sulawesi Utara telah meringkus pelaku pembunuhan bocah perempuan bernama Renatta Managha (7) di sela bebatuan di Pantai Malalayang Kota Manado.
Dia adalah seorang tukang ojek bernama Andika Putra Lihawa, 20, warga Desa Kawangkoan Baru, Kecamatan Kalawat, Kabupaten Minahasa Utara (Minut).
Katim Resmob Polda Sulut Aipda Hermanus Panila menerangkan kejadian pembunuhan ini terjadi pada Selasa (28/3/2023), pukul 19.30 WITA.
Kejadian berawal saat pelaku mengajak korban dari daerah Minut ke Kota Manado tepatnya di daerah kampung baru Pantai Malalayang.
Sampai disana, tiba-tiba pelaku memaksa membuka baju korban, namun tidak dituruti.
"Gara-gara itu pelaku langsung menenggelamkan korban ke air hingga meninggal dunia,"ujarnya Kamis (30/3/2023).
Dari situ kemudian pelaku memperkosa korban dalam kondisi yang sudah tidak bernyawa.
"Jasadnya kemudian dimasukan ke dalam bebatuan dengan harapan tidak akan ditemukan atau akan terimbun batu," jelasnya.
Lanjutnya, sejauh ini barang bukti baju korban masih dalam pencarian.
"Kami menduga, pelaku sudah membuangnya ke laut, hingga kini belum ditemukan,"jelasnya
Ditambahkannya, motif dari kasus ini karena alasan birahi dari pelaku.
"Pengakuannya seperti itu saat kami interogasi," ujar Panila. (Ren)
Baca juga: Dua Perempuan PSK Asal Uzbekistan dan Maroko di Jakbar Ditangkap, Dibayar 15 Juta per Kencan
Baca juga: Kembangkan Bakat Musisi, Royke Roring Dukung Festival Band Rohani 2023 di Minahasa Sulawesi Utara