Sebut dia, awalnya Rendy dan sang istri Merantika Lamongi tiba di Kamboja awal Maret.
Dijanjikan sebagai Costumer Service, nyatanya pekerjaan yang digeluti berbeda.
"Keduanya lantas blank, kemudian berniat pulang," kata Marchelino Rabu (22/3/2023).
Jumat (17/3/2022), Rendy melarikan diri. Tujuannya ke KBRI.
Dua hari lamanya Rendy hilang.
Merantika lantas meminta perusahaan melapor ke polisi.
Kemudian ditemukanlah jenazah Rendy.
Dikatakan Marchelino, jenazah Rendy kini ditempatkan polisi setempat di Yim Funeral Service yang merupakan rumah duka atau
tempat penyimpanan janazah.
Jika tak ada aral melintang, jenazah Rendy akan dipulangkan hari ini ke Indonesia.
Marchelino mengaku masih belum tahu penyebab pasti kematian dari Rendy.
Ia membantah kabar di medsos yang menyebut istri korban alami rudapaksa dari bos perusahaan.
"Itu tidak benar," katanya.
Ungkap dia, pihaknya menangani kasus ini bersama HBL Foundation.
Dia mengimbau kepada masyarakat untuk tidak cepat percaya dengan tawaran kerja di luar negeri.
"Masyarakat harus waspada dengan tawaran kerja yang menggiurkan di Kamboja, karena sudah banyak kasus penipuan yang dialami WNI di sana," katanya.
Baca berita lainnya di: Google News.
Berita terbaru Tribun Manado: klik di sini.
Baca juga: Berita Populer Hari ini Curanmor di Kotamobagu hingga WNI Sulut Tergiur Gaji Puluhan Juta di Kamboja
Baca juga: Sambut Ramadan, Warga Kabupaten Semarang Jawa Tengah Padusan di Sungai Muncul