OPM, sambung dia, meminta PBB jadi mediator antara OPM dengan Pemerintah Indonesia untuk proses pelepasan Papua untuk menentukan nasib sendiri.
Philips juga menyampaikan pernyataan Egianus Kogoya yang menyatakan pihaknya akan terus menembaki pesawat di wilayah Papua apabila pemerintah tidak memenuhi tuntutan kelompoknya.
"Tidak ada pilot asing diizinkan terbang di wilayah ini sebelum Papua merdeka," singkatnya, membacakan tuntutan KKB, sebutan pemerintah Indonesia terhadap OPM.
Sementara itu, seorang pasukan Egianus Kogoya dalam video itu juga meminta negara Selandia Baru segera mengambil tindakan.
"Kami TPNPB-OPM meminta Selandia Baru suarakan konflik bersenjata di Papua ke Dewan keamanan," kata salah satu anggota KKB dalam video berdurasi 2,50 menit itu.
Mereka juga meminta agar beberapa negara luar untuk mengambil tindakan dalam hal hubungan bilateral.
"Kami minta Selandia baru, Australia, Inggris, Prancis, China, dan Rusia untuk putuskan kerjasama militer ke Indonesia," ujarnya
Kemudian, mereka juga meminta agar dewan keamanan PBB melakukan mediasi antara TPNPB-OPM dan Indonesia soal konflik Papua.
"Kami TPNPB-OPM mengajak semua negara agar silahkan berbicara melalui ketua badan Diplomat kami, yaitu tuan Akoibo, dan Amatus Douw," pungkasnya.
Baca juga: Susi Pudjiastuti Berharap Pilot Susi Air Philips Mark Dibebaskan Tanpa Syarat oleh KKB Papua
Artikel ini telah tayang di Tribun-Papua.com