Manado, TRIBUNMANADO.CO.ID - Pertama saya menyampaikan turut perihatin dan berbela sungkawa atas lakalantas di ruas Trans Sulawesi, Desa Munte, Kecamatan Tumpaan, Minahasa Selatan, Sulawesi Utara.
Akibat musibah ini, empat orang pengendara dan penumpang meninggal dunia.
Sejak dulu tanjakan Munte sudah terkenal rawan kecelakaan lalu lintas.
Walaupun sudah ada rambu-rambu lalu lintas yg berguna untuk mengingatkan agar berhati-hati namun kecelakaan masih sering terjadi.
Dilihat dari kondisi Geometrik jalan ini memiliki tikungan yang berdekatan dan dalam posisi menurun atau menanjak tergantung dari arah mana kita berkendara.
Kondisi geometrik seperti ini memang sangat berbahaya karena adanya tikungan yang berbentuk huruf S yang saling berdekatan yang seharusnya memiliki radius lurus (Clothoide).
Sebelum masuk dari tikungan satu ke tikungan yang lain harus memiliki bagian lurus sepanjang minimal 20 meter (Standart Perencanaan Jalan Binamarga).
Kondisi ini akan lebih berbahaya jika tikungan dikombinasikan dengan tanjakan atau turunan seperti yang berada di ruas jalan Desa Munte ini.
Harusnya ada evaluasi perbaikan Geometrik terutama pada desain tikungan harus dicek kembali apakah memenuhi syarat terhadap Kontrol Overlapping (berbentuk huruf S) serta titik-titik Super Elevasi pada jalan.
Apakah memenuhi syarat atau tidak sehingga tidak terjadi Body Roll (terpelanting keluar karena gaya sentrifugal) atau memangkas lengkung jalan yang terindikasi overlapping.
Apa yang harus dilakukan pengendara belajar dari kejadian ini? Tingkatkan konsentrasi dalam berkendara, perhatikan rambu batas kecepatan jalan, perhatikan kondisi jalan berpasir, basah dan dalam kondisi menurun atau menanjak.
Menurut Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Pasal 111, pada jalan yang menanjak atau menurun yang tidak memungkinkan bagi kendaraan untuk saling berpapasan, pengemudi kendaraan yang arahnya menurun wajib memberi kesempatan jalan kepada kendaraan yang posisinya menanjak.
Pasalnya waktu kita menghadapi jalanan menanjak, apalagi yang curam membutuhkan konsentrasi lebih saat berkendara.
Kendaraan di jalan menanjak butuh tenaga untuk mendaki, sedangkan yang melaju dari arah atas tinggal mengikuti kontur jalan yang menurun.
Karena itu lebih disarankan untuk menunggu dan memberi jalan kepada kendaraan yang menanjak apa lagi kendaraan yang akan berpapasan mempunyai tonase yang besar.