TRIBUNMANADO.CO.ID, MINSEL - Kecelakaan maut terjadi di Tanjakan Munte atau Jalan Trans Sulawesi, Desa Munte, Kecamatan Tumpaan, Minahasa Selatan, Sulawesi Utara.
Kecelakaan terjadi pada Rabu (8/3/2023) sekitar pukul 18.00 Wita.
Mobil tangki BBM Pertamina terguling dan menimpa 2 mini bus jenis toyota Avanza dari arah berlawanan.
Tak berhenti sampai di situ, baik truk maupun kedua mobil hangus terbakar.
Pengakuan sopir truk tangki, Goldhy Sugiarto, dia kehilangan kendali saat ada mobil lain yang melambung.
"Saya terkejut saat ada mobil melambung sehingga mobil oleng dan terbalik," kata Goldhy.
Akibat kecelakaan tersebut 4 orang meninggal dunia dalam kondisi terbakar dan 3 orang mengalami luka ringan.
Polisi masih menyelidiki kasus tersebut.
Guna penyelidikan lebih lanjut, polisi saat ini masih mengamankan sopir tangki dan keneknya.
"Keduanya masih diamankan di Polres Minsel untuk dimintai keterangan, " kata Kasat Lantas Polres Minsel, Iptu Bayu Damara.
Baca juga: Depri Pontoh Serahkan LKPD Unaudited Bolmut 2022 Ke BPK RI Perwakilan Sulawesi Utara
Baca juga: Dinas Perkim Bitung Sulawesi Utara Investigasi Dugaan Biaya Pemangkasan Pohon
Bahaya Turunan Munte Minsel Sulawesi Utara, Sopir Berpengalaman pun Wajib Hati-Hati
Turun-turun Munte. Begitu para sopir yang biasa melintas di Jalur Trans Sulawesi menyebut area lokasi kejadian kecelakaan mobil tangki BBM Pertamina dan dua minibus, Rabu (8/3/2023) malam.
Turunan Munte ditujukan untuk ruas Jalan Trans Sulawesi antara Desa Munte dan Maruasey di Kecamatan Tumpaan, Minahasa Selatan, Sulawesi Utara.
Jalan sepanjang tiga kilometer itu meliuk-liuk.
Dari arah Munte, pengendara harus melewati jalan menurun.
Beberapa di antaranya kombinasi tikungan yang cukup curam.
Sebaliknya, dari arah Maruasey, pengemudi juga butuh konsentrasi karena melewati jalan menanjak meliuk-liuk.
"Kami yang hari-hari lewat tetap sangat hati-hati di turun-turun Munte," kata Felix, sopir PO Manado-Kotamobagu, Kamis (9/3/2023).
Katanya, jika dari arah Manado, pengemudi harus memperhatikan jarak dengan mobil di depannya.
"Memang enak, turun-turun tapi tetap mengerem terus," katanya.
Baca juga: TPP PNS di Bolmut Sulawesi Utara Akan Segera Cair
Baca juga: Berita Foto: TPU Manado Sulawesi Utara Diterpa Longsor, Warga Bingung Cari Makam Keluarga
Sementara, kalau berkendara dari arah Amurang, harus memperhatikan ketika mengekor di kendaraan besar.
"Jangan sampai mobil di depan berhenti. Sebab mau naik ke Munte, jalan ba tate skali (jalan pelan, tertatih)," katanya.
Menurutnya, lokasi kecelakaan mobil tangki Pertamina cukup rawan.
"Biasa di situ orang mengira bisa melaju padahal harus tetap jaga kecepatan. Itu lebih dekat Maruasey," katanya.
Fandi, sopir lainnya, mengungkapkan area sekitar TKP memang rawan kecelakaan.
Sebelumnya, di area sekitar sudah pernah terjadi kecelakaan mobil besar.
"Pernah truk muat beras terbalik, ada juga bus penumpang. Kemungkinan rem blong atau hilang kendali karena kecepatan lebih," kata warga Kotamobagu ini.(*)
(Tribunmanado.co.id/Manuel Mamotor/Fernando Lumowa)
Baca berita lainnya di: Google News.
Berita terbaru Tribun Manado: klik di sini.