Beberapa di antaranya kombinasi tikungan yang cukup curam.
Sebaliknya, dari arah Maruasey, pengemudi juga butuh konsentrasi karena melewati jalan menanjak meliuk-liuk.
"Kami yang hari-hari lewat tetap sangat hati-hati di turun-turun Munte," kata Felix, sopir PO Manado-Kotamobagu, Kamis (9/3/2023).
Katanya, jika dari arah Manado, pengemudi harus memperhatikan jarak dengan mobil di depannya.
"Memang enak, turun-turun tapi tetap mengerem terus," katanya.
Baca juga: TPP PNS di Bolmut Sulawesi Utara Akan Segera Cair
Baca juga: Berita Foto: TPU Manado Sulawesi Utara Diterpa Longsor, Warga Bingung Cari Makam Keluarga
Sementara, kalau berkendara dari arah Amurang, harus memperhatikan ketika mengekor di kendaraan besar.
"Jangan sampai mobil di depan berhenti. Sebab mau naik ke Munte, jalan ba tate skali (jalan pelan, tertatih)," katanya.
Menurutnya, lokasi kecelakaan mobil tangki Pertamina cukup rawan.
"Biasa di situ orang mengira bisa melaju padahal harus tetap jaga kecepatan. Itu lebih dekat Maruasey," katanya.
Fandi, sopir lainnya, mengungkapkan area sekitar TKP memang rawan kecelakaan.
Sebelumnya, di area sekitar sudah pernah terjadi kecelakaan mobil besar.
"Pernah truk muat beras terbalik, ada juga bus penumpang. Kemungkinan rem blong atau hilang kendali karena kecepatan lebih," kata warga Kotamobagu ini.(*)
(Tribunmanado.co.id/Manuel Mamotor/Fernando Lumowa)
Baca berita lainnya di: Google News.
Berita terbaru Tribun Manado: klik di sini.