Digital Activity

Pesona Batu Permata dan Nusantara, Sulawesi Utara Berpotensi Bersaing dengan Daerah Lain

Penulis: Rhendi Umar
Editor: Chintya Rantung
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Podcast Pesona permata dan nusantara dengan narasumber sekretaris panitia Faizan Tito dan Host Charles Komaling

TRIBUNMANADO.CO.ID - Edisi menarik tersaji dalam Tribun Podcast hari ini, Jumat (3/3/2023).

Segmen kali ini membahas tentang pesona permata dan nusantara langsung di lokasi pameran yang digelar di lantai 2 Indomaret Point 1 Megamas Manado, Sulawesi Utara.

Adapun narasumbernya adalah sekretaris panitia Faizan Tito.

Kepada Host Tribun Manado Charles Komaling, dia menerangkan perencanaan kegiatan ini sudah dilaksanakan sejak 6 bulan yang lalu.

Namun karena terkendala dengan terkumpulnya para komunitas hingga akhirnya pelaksanaan baru dimulai sejak tanggal 1 Maret 2023.

"Kegiatan ini sudah dibuka oleh perwakilan dari Dinas Pariwisata, dan mereka sangat merespon baik kegiatan ini, karena kegiatan ini bukan pertama dilakukan di Sulut.

Sejak tahun 2014 dan 2015 kegiatan ini sudah booming dan sudah terlaksana beberapa ivent," sebutnya.

Tito menerangkan banyak warga Sulut yang menjadi pecinta batu permata dan nusantara ini.

Namun sejauh ini belum terbentuk suatu komunitas yang nyata, masih cenderung lewat media sosial.

"Tapi kami berharap jangan hanya di media online, karena disana lebih terlihat jual beli, padahal dalam hal ini perlu adanya edukasi kepada para pecinta batu ini," jelasnya.

Dia pun berharap dalam pameran kontes permata dan batu nusantara adalah menggairahkan kembali para penggemar batu Atik dan batu Nusantara.

"Kita pun berharap atensi dari pemerintah sendiri dalam melihat kreatifitas dari komunitas ini," jelasnya.

Tito pun mengakui Sulawesi Utara memiliki potensi batu mineral yang berharga dan bisa bersaing dengan daerah lainnya.

"Kita sudah menjelajahi beberapa titik-titik, yang potensial menghasilkan batu permata seperti di daerah gangga yang terkenal dengan batu gangganya, kemudian minahasa terkenal dengan red manguni, kemudian di kepulauan talaud yang terkenal dengan batu nawacita, tapi pada dasarnya batu yang ada nusantara ini punya jenis yang sama karena posisi daratannya," jelasnya.

Pada segmen ini juga, Tito mengajak Tribun Manado berkeling melihat batu-batu yang dipamerkan.

Halaman
12

Berita Terkini