Senior Supervisor Communication & Relation Pertamina Patra Niaga Sulawesi, Taufiq Kurniawan mengatakan, selain Sulut, Sulawesi tengah juga menjadi pilot project program ini.
"Dua daerah ini pertama di Sulawesi. Latar belakangnnya, dua daerah ini memilili keluhan tertinggi terkait solar subsidi," kata Taufiq kepada Tribunmanado.co.id, Senin (20/02/2023).
Katanya, program itu sudah jalan di sejumlah kabupaten kota di Indonesia.
Terkait itu, Taufiq memastikan, penerapan ini sesuai Surat Keputusan Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas (BPH Migas) Nomor 04/P3JBT/BPH Migas/Kom/2020.
Dalam surat itu disebutkan, untuk jenis kendaraan pribadi roda empat pengisian solar subsidi sebanyak 60 liter per hari.
Baca juga: Terbaru di Palmerah, Yuk! Ada Peluncuran Buku Merah Kirayu dan Talkshow Tantangan Kartun Masa KiniĀ
Baca juga: Wali Kota Manado Cek Lokasi di SMP 11 Sumompo dan SD Negeri 72 Mahawu yang Terkena Banjir
Selanjutnya, 80 liter per hari untuk kendaraan penumpang atau barang roda 4 dan 200 liter per hari untuk kendaraan penumpang atau barang roda 6 atau lebih.
"Pembelian menggunakan QR Code ini akan menyeleksi siapa yang berhak dan tidak berhak mendapatkan BBM bersubsidi sehingga diharapkan distribusi BBM bersubsidi lebih tepat sasaran," jelasnya.
Meski begitu, bagi masyarakat yang belum mendaftarkan diri dalam subsidi tepat, maka pembelian Solar dibatasi maksimal 20 liter per hari.
"Dan secara berkala tidak akan dilayani lagi apabila tidak memiliki QR Code," ujarnya.(*)
(Tribunmanado.co.id/Ferdi Guhuhuku/Fernando Lumowa)
Baca berita lainnya di: Google News.
Berita terbaru Tribun Manado: klik di sini.