TRIBUNMANADO.CO.ID - Nilai Tukar Petani (NTP) Sulawesi Utara pada bulan Januari 2023 turun 1,20 persen menjadi 104,78.
NTP Januari jika dibandingkan dengan Desember 2022 menurun.
Pada akhir tahun lalu, NTP Sulawesi Utara masih 106,05.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sulawesi Utara, Asim Saputra menjelaskan, perubahan NTP berasal dari dua sisi, dari sisi Indeks Harga yang di terima Petani (It) yang turun sebesar 0,83 persen dan sisi Indeks Harga yang di bayar Petani (Ib) yang naik 0,37 persen.
"NTP baik secara YTD (tahun kalender) maupun YoY (tahun ke tahun) menunjukkan trend penurunan," kata Asim kepada Tribunmanado.co.id, Senin (20/02/2023).
NTP secara YTD turun 1,20 persen dan Y-on-Y turun hingga mencapai 4,89 persen.
Sementara itu, Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian (NTUP) juga mengalami penurunan sebesar 1,22 persen.
Dari nilai 105,05 di bulan Desember 2022 menjadi 103,77 di bulan Januari 2023.
NTP merupakan salah satu indikator untuk melihat daya beli petani, dengan mengukur kemampuan tukar produk yang dihasilkan/dijual petani dibandingkan dengan produk yang dibutuhkan petani.
Baik untuk proses produksi maupun untuk konsumsi rumah tangga petani.
Semakin tinggi NTP dapat diartikan kemampuan daya beli atau daya tukar (term of trade) petani relatif lebih baik dan tingkat kehidupan petani juga lebih baik.
NTUP diperoleh dari perbandingan indeks harga yang diterima petani (It) terhadap indeks harga yang dibayar petani (Ib).
Dimana, komponen Ib hanya terdiri dari Biaya Produksi dan Penambahan Barang Modal (BPPBM).
Dengan dikeluarkannya konsumsi rumah tangga dari komponen indeks harga yang dibayar petani (Ib), NTUP dapat lebih mencerminkan kemampuan produksi petani, karena yang dibandingkan hanya produksi dengan biaya produksinya.(ndo)
Baca berita lainnya di: Google News.
Berita terbaru Tribun Manado: klik di sini.
Baca juga: Kondisi Terkini Kapolda Jambi dan Rombongan Penumpang Helikopter yang Mendarat Darurat di Kerinci
Baca juga: PDIP Sulawesi Utara Siapkan Baksos Sunatan Massal Gratis Peringati Isra Miraj, Target 3.000 Anak