TRIBUNMANADO.CO.ID, SANGIHE – Beberapa waktu lalu, status Kasus Luar Biasa Demam Berdarah Dengue (KLB DBD) ditetapkan di Kampung Kahakitang, Pulau Mahengetang, Kepulauan Sangihe, Sulawesi Utara.
Dinas Kesehatan Sangihe pun mengaktifkan berbagai kegiatan penanggulangan, seperti fogging, penyerahan kelambu, pelatihan dan penyuluhan masyarakat, pemberian obat, dan lain-lain.
Diketahui sejak akhir Januari 2023 hingga awal Februari 2023 terdapat 5 kasus DBD di Kampung Kahakitang, serta 2 pasien anak berusia 3 dan 5 tahun meninggal dunia di RSD Liunkendage Tahuna.
Kepala Dinkes Sangihe, dr Handry Pasandaran, menjelaskan saat ini sudah tidak ada lonjakan kasus dan tidak ada kematian.
"Masyarakat juga sudah memahami dengan apa yang sudah kita sosialisasikan sebelumya. Camat sebagai koordinator wilayah sudah menggiatkan kembali kerja bakti," ucap dr Handry Pasandaran, Jumat (17/2/2023).
Disentil terkait dengan kapan berakhirnya status KLB DBD di Mahengetang, dr Handry Pasandaran menerangkan ada evaluasi selama 2 minggu-1 bulan.
"Jadi kalau sudah tidak ada kasus selama dilakukan evaluasi maka status KLB akan dicabut," beber mantan Direktur RS Liun Kendage Tahuna ini.
dr Handry Pasandaran terus mengigatkan warga agar menerapkan 3M, khususnya masyarakat yang ada di Pulau Mahengetang.
Pasalnya, masyarakat di sana mempunyai sumur buatan yang beberapa diantaranya sudah tidak dipakai lalu menjadi sarang nyamuk.
Kasus Luar Biasa DBD di Mahengetang, Dinkes Sangihe Sulawesi Utara Lakukan Upaya Penanggulangan
Baca juga: Peringatan Dini BMKG Minggu 19 Februari 2023, Potensi Hujan Lebat Disertai Petir dan Angin Kencang
Baca juga: Kecelakaan Maut, Seorang Pemotor Tewas, Korban Terpental Setelah RX King Tabrakan dengan Scoopy
Dinas Kesehatan Sangihe dibawah pimpinan dr Handry Pasandaran lakukan upaya penanggulangan Kasus Luar Biasa (KLB) Demam Berdarah Dangue (DBD) di kampung pulau Mahengetang, Kecamatan Tatoareng, Kabupaten Sangihe, Sulawesi Utara, Selasa (7/2/2023).
Sejak akhir Januari 2023 hingga awal februari 2023 terdapat 5 kasus DBD di kampung kahakitang dan 2 pasien anak berusia 3 dan 5 tahun telah meninggal Dunia di RSD Liunkendage Tahuna.
Pasandaran menjelaskan, sesuai dengan petunjuk Pj Bupati dr Rinny Tamuntuan tim kesehatan bidang pencegahan dan penanggulangan penyakit sudah melakukan berbagai upaya/kegiatan penanggulangan dan pencegahan serta pengendalian penyebaran DBD di kampung mahangetang.
"Fogging atau pengasapan untuk membunuh nyamuk aedes agepti dewasa yang menjadi vektor penular virus penyebab penyakit DBD sudah kita lakukan," kata Pasandaran, ketika dikonfirmasi Rabu (8/2/2023).
Tak hanya melakukan fogging, kata Handry tim kesehatan juga melakukan pemberian Bubuk Abate di sumur air di daerah pemukiman penduduk, melaksanakan penyerahan kelambu anti nyamuk kepada warga masyarakat, melakukan on site training atau pelatihan Jumantik secara lokal kepada beberapa warga penduduk setempat.