Ia baru percaya bahwa itu adiknya pada saat beberapa waktu selang tetangga tersebut menelpon dia dan mengatakan bahwa memang itu adiknya.
"Saya tadi lagi di kantor, dan pada saat tetangga saya telpon untuk kedua kalinya saya baru percaya bahwa itu memang benar adik saya.
Dia memberitahu saya bahwa adik saya ini mengalami kecelakaan dan dibawa ke rumah sakit ini," ujarnya.
Akhirnya Iman izin dari kantor untuk memastikan hal tersebut dan dia pergi ke kamar jenazah di Rumah sakit umum.
Pada saat di rumah sakit dengan masih menjinjing tas kerja dan mengenakan jaket,
Iman menangis di depan jenazah adiknya yang terbaring di bed ruang jenazah itu.
"Meskipun saya tidak melihat langsung muka adik saya.
Tapi saya yakin dan percaya itu adalah adik saya karena saya merasakan hal tersebut," isaknya.
Lebih lanjut Iman mengatakan bahwa adiknya kurang lebih baru satu tahun kerja di Dishub.
"Adik saya merupakan seseorang yang supel, mudah bergaul, dan cepat sekali kalau komunikasi dengan orang lain, dia juga aktif kalau dalam berorganisasi di masyarakat," tambahnya.
Sebelumnya Iman pada dua minggu sebelum sedang pergi bermain futsal bersama teman-temannya.
Saat bermain futsal itu Iman juga merasakan hal yang tidak enak namun dia tidak tau apa itu.
"Saat itu saya tidak bisa mengatakan bahwa itu firasat atau apa tapi selama dua minggu ini saya merasakan hal yang tidak enak, tapi saya tidak tau apa itu," imbuhnya.
Menurut informasi dari Iman, Jamal merupakan adik bungsunya dan saat ini juga masih berstatus lajang.
"Adik saya ini merupakan bungsu, kami lima bersaudara 4 pria dan satu wanita.
Dia juga masih berstatus lajang belum menikah," tambahnya.
Sebelumnya Iman mengatakan pada tahun 2017 kakaknya juga menjadi korban kecelakaan yang terjadi di Km 28 dari arah Jambi menuju ke Palembang.
"Kejadiannya itu mirip dengan kecelakaan yang terjadi pada adik saya ini," tutupnya.
(TribunSumsel.com/Fransiska Kristela)
Baca Berita Tribun Manado di sini
Berita Kecelakaan Lalu Lintas Lainnya
Tayang di TribunSumsel.com