Amatan tribunmanado, bagian dalam Gereja dipenuhi bahan bantuan.
Dari beras, bungkus air mineral, mi instan hingga pakaian.
Barang barang juga bertumpuk dekat mimbar gereja. Kasur digelar pada beberapa titik sebagai tempat tidur.
Tapi ada pula yang tidur di atas tumpukan karung.
Sebut Vian, sehari setelah bencana, Gereja itu masih sempat gelar pemberkatan nikah.
Minggu keesokan harinya, digelar ibadah. Jemaat duduk di tengah sedang bantuan ditumpukkan di pinggir ruangan.
"Untuk ibadah Minggu kami mintakan pada keluarahan agar secepatnya menyalurkan bantuan," katanya.
Menurut dia, dipilih sebagai posko karena tidak kena bencana.
Lokasinya juga di pinggir jalan raya.
Dia beranggapan hal itu sebagai implementasi pelayanan kepada sesama manusia.
"Tuhan Yesus mengajarkan kasih," katanya.
Ridwan warta Kelurahan Ketang Baru mengaku pernah dikejutkan dengan dengan kedatangan seseorang tak dikenal.
Orang itu membayar semua pampers bayi di toko tak jauh dari situ.
"Ia kemudian meminta warga yang punya bayi agar ambil gratis di toko itu," katanya.
Dirinya mengaku terharu dengan kebaikan orang tak dikenal itu. Berkat jasanya banyak warga yang terbantu.