Jika ruam muncul sebagai gejala HIV stadium akut, biasanya akan hilang karena sistem kekebalan menghasilkan antibodi terhadap virus HIV.
Namun, jika ruam tidak ditangani dengan konsumsi obat pengendali virus HIV, seseorang berisiko mengalami masalah kulit yang lebih parah.
Terlebih, virus HIV yang mengganggu sistem kekebalan tubuh menyebabkan pertumbuhan virus, jamur, bakteri, dan parasit menjadi tidak terkontrol. Hal ini menyebabkan ruam semakin banyak.
Dilansir dari Medical News Today, berikut beberapa jenis ruam yang muncul akibat tertular HIV:
- Moluskum ecthyma
- Furunkel dan karbunkel
- Veruka dan papul
- Kutil kelamin
- Kanker kulit non-melanoma
- Selulitis
- Sariawan
- Psoriasis
- Dermatitis seboroik
- Sifilis
- Kandidiasis oral dan volvovaginal
- Gonore, herpes
Untuk mengetahui jenis ruam HIV, penderita perlu berkonsultasi dengan dokter. Beberapa pasien juga dapat memiliki ruam sebagai efek samping dari pengobatan HIV.
Telah tayang di Kompas.com