1. Yasin Bounou, penjaga gawang
Pemain 31 Tahun dan menjadi penjaga gawang Sevilla FC ini adalah pemegang Trofi Zamora.
Penghargaan kepada kiper dengan rasio kebobolan gol per pertandingan terendah di kompetisi papan atas Spanyol.
Bounou memenangkan persaingan ketat dengan beberapa kiper tangguh dunia, termasuk Thibaut Courtois, Jan Oblak, dan Marc-Andre ter Stegen.
Untuk mendapatkan penghargaan bergengsi itu.
Kiper kelahiran Montreal mencatatkan penampilan pertamanya pada tahun 2013 ketika Rachid Taoussi menjadi pelatih Maroko.
Ia memilih mewakili negara asal orang tuanya, meskipun ada tawaran dari pembuat keputusan di Asosiasi Sepak Bola Kanada.
Sejak pertama kali merasakan bermain di Piala Dunia FIFA 2018, ia telah memantapkan dirinya sebagai andalan Maroko di bawah mistar.
Pada usia 31, Bounou diharapkan memimpin dari belakang dalam upaya untuk melumpuhkan penyerang-penyerang bertalenta dari lawan-lawan Maroko.
Meskipun untuk pertama kalinya Bounou menuju Piala Dunia sebagai pemain nomor satu Singa Atlas yang tak tergoyahkan, ia telah mencatatkan 43 caps internasional di semua kompetisi.
Dia hanya kebobolan 22 gol untuk tim nasional dan mencatatkan 26 clean sheet.
Sementara itu, ia telah menunjukkan kemampuannya di kompetisi teratas Spanyol, mencatatkan rata-rata 2,5 penyelamatan per game, atau sama dengan tingkat keberhasilan penyelamatan 76 persen.
2. Romain Saiss, bek tengah
Bek tengah Saiss tetap menjadi sosok penting di Maroko karena penampilan yang meyakinkan di lapangan.
Setelah enam musim membela Wolves, Saiss meninggalkan West Midlands menuju Istanbul pada musim panas ini dengan pindah ke Besiktas.