Sangihe Sulawesi Utara

Jelang Natal 2022, Penumpang Kapal Laut Tahuna - Manado Sulawesi Utara Masih Normal

Penulis: Nelty Manamuri
Editor: Isvara Savitri
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kapal yang pindah berlayar ke Pelabuhan petta dari Pelabuhan Nusantara Tahuna.

TRIBUNMANADO.CO.ID, SANGIHE – Menjelang Hari Natal yang jatuh pada tanggal 25 Desember 2022 dan Tahun Baru 1 Januari 2023, Kantor Unit Pelaksana Pelabuhan (UPP) Kelas II Tahuna menjelaskan, penumpang kapal laut jalur Tahuna - Manado masih dalam keadaan normal.

"Sampai saat ini, penumpang kapal laut jalur Tahuna - Manado baik berangkat maupun tiba belum terlihat lonjakan," kata Koordinator Sosial Media Response Team UPP Kelas II Tahuna, Meifrid Palenewen.

Menurut dia, jumlah penumpang untuk kapal malam saat ini masih di kisaran 200-300 orang.

Sedangkan kapasitas yang dapat ditampung kapal sekitar 500-600 penumpang.

“Begitu pula untuk kapal cepat yang berangkat pagi, penumpangnya untuk saat ini baru sekitar 75 penumpang. Sedangkan kapasitasnya boleh memuat lebih dari 100 orang,” jelasnya.

Angkutan laut Tahuna - Manado pun sudah sangat lancar.

Sebab, setiap hari ada pelayaran berangkat malam maupun pagi.

Pada umumnya, jelang memasuki bulan Desember, jumlah penumpang kapal laut yang berangkat dan tiba sudah mulai meningkat.

“Kantor UPP Tahuna setiap hari terus memantau jumlah penumpang kapal laut yang berangkat dan tiba. Dan kapal laut yang ada saat ini dinilai sudah cukup untuk melayani penumpang Tahuna - Manado termasuk ketika menjelang perayaan Natal dan tahun baru,” pungkasnya.

Lapangan Sepak Bola Gesit Dijadikan Pasar, Ini Tanggapan Pemerhati Sepak Bola Kepulauan Sangihe

Baca juga: Berbaur dengan Warga Manado Sulawesi Utara, Rabbi Yahudi Ini Juga Penyuka Bola

Baca juga: Keluarga Pemilik Rumah Makan Lompat ke Sungai saat Kebakaran Rumah Makan di Kleak Manado

Beredarnya informasi terkait penggunaan Lapangan Sepak Bola Gesit Tahuna, Kepulauan Sangihe, Sulawesi Utara, dijadikan pasar senggol (pasar tahunan) mendapat respon serius dari para pemerhati sepak bola.

Pemerhati Sepak Bola Sangihe, Aditya Seliang, ketika di hubungi lewat telepon, menolak bakal di bangunnya pasar senggol di Lapangan Sepak Bola Gesit Tahuna.

"Bukan menghalangi para pedagang untuk mencari rezeki, tapi sebaiknya jangan menggunakan lapangan sepak bola untuk dijadikan pasar, karena cuma itu lapangan yang bisa dipakai anak-anak," Kata Ko Adi yang menjadi sapaan akrabnya, Selasa (6/12/2022).

Ia menuturkan, apa lagi perawatan lapangan selama ini tidak ditanggung pemerintah daerah, hanya menggunakan dana pribadi.

"Dulu pernah saat membersihkan lapangan banyak paku, pecahan beling, yang ditemukan di lapangan," bebernya.

Pelabuhan Manado, Jumat (29/4/2022) sore dipadati dengan warga yang akan berangkat dengan kapal laut.  (tribunmanado.co.id/Rhendi Umar.)

Ia menuturkan, masih banyak tempat yang bisa digunakan, hanya perlu saling berkoordinasi.

Tanggapan juga muncul dari Pemerhati Sepak Bola Sangihe lainnya.

Julianus Rongkonusa, menyebutkan Lapangan Sepak Bola Gesit Tahuna beberapa kali rumput dan perawatannya ditanggung oleh oknum pencinta sepak bola ini.

"Sebaiknya lapangan sepak bola difokuskan untuk pertandingan sepak bola, dan seharusnya tidak harus di situ. Kalau Lapangan Sepak Bola Gesit untuk semua kegiatan tentunya struktur rumput dan tanahnya akan rusak parah," kata Rongkonusa.

Dirinya juga mengajak untuk menghargai orang-orang yang sudah berbesar hati merawat rumput Lapangan Gesit Tahuna.

Baca juga: Data Stunting di Bolsel Sulawesi Utara Bulan November 2022 Turun Jadi 5,21 Persen

Baca juga: Peringatan Dini Besok Kamis 8 Desember 2022, BMKG: 27 Wilayah Potensi Dilanda Cuaca Ekstrem

Jangan sampai terjadi perselisihan karena pasti akan merusak tanah dan rumput ketika ada lubang galian untuk tiang-tiang pasar senggol.

"Masih ada beberapa tempat yang lain, seperti yang kita lihat bersama di beberapa tahun sebelumnya kan pasar senggol pernah berdiri di beberapa tempat di Kota Tahuna, tidak harus di Lapangan Sepak Bola Gesit Tahuna," ungkap Rongkonusa.

Sementara itu, Ketua Askab PSSI Sangihe, Michael Thungari, ketika dimintai keterangan menjelaskan bahwa sampai sekarang Lapangan Gesit masih milik pemerintah daerah.

Sehingga, untuk izin pemakaian tentunya harus bermohon ke Bagian Umum Pemkab Sangihe.

"Askab juga melakukan hal yang sama ketika akan melakukan kegiatan. Saya bisa memberikan pertimbangan tapi keputusan ada di bagian umum dan tentunya pemerintah daerah. Bentuk protes pasti akan dijadikan pertimbangan," kata Thungari.

Area masuk Lapangan Gesit Tahuna, Kepulauan Sangihe, Sulawesi Utara, sudah mulai dibangun tenda untuk pasar senggol, Selasa (6/12/2022). (Tribunmanado.co.id/HO)

Di tempat berbeda, Penjabat Bupati Sangihe, Rinny Tamuntuan, yang dikonfirmasi menjelaskan bahwa pembangunan pasar senggol hanya di bagian pinggir lapangan saja, tidak menggunakan area dalam lapangan sepak bola.

"Nanti saya sampaikan ke panitia pasar senggol, karena yang bertanggung jawab nantinya itu mereka," kata Tamuntuan.(*)

Baca berita lainnya di: Google News.

Berita terbaru Tribun Manado: klik di sini.

Berita Terkini