Minsel Sulawesi Utara

Rio Petani Cengkih di Minsel Sulawesi Utara Tetap Bersyukur Meskipun Hasil Panen Kurang

Penulis: Manuel Mamoto
Editor: Chintya Rantung
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi cengkih

TRIBUNMANADO.CO.ID - Produksi Cengkih di Kabupaten Minahasa Selatan (Minsel) mengalami penurunan dalam dua tahun belakangan ini.

Akibatnya Petani cengkih di Kabupaten Minahasa Selatan belum bisa mendapatkan keuntungan sebagaimana yang diharapkan.

Baca juga: Lapangan Sepak Bola Gesit Dijadikan Pasar, Ini Tanggapan Pemerhati Sepak Bola Kepulauan Sangihe

Rio Joseph pengusaha sekaligus petani cengkih di Amurang mengaku kalau produksi cengkih tahun ini berkurang.

"Tahun ini produksi cengkih tidak sampai setengahnya dibandingkan tahun lalu, padahal biasanya dua tahun sekali itu sudah panen raya, " kata Rio saat diwawancarai Tribun Manado, Selasa (6/12/2022).

Lebih lanjut Rio sampaikan meskipun pendapatannya dari penjualan cengkih tahun ini berkurang namun dia tetap bersyukur.

"Soal penghasilan ya disyukuri saja, yang penting bisa membayar para pekerja, " ujar Rio yang juga mengelola usaha rumah Kopi di Amurang.

Lebih jauh dia sampaikan bahwa tahun ini untuk pekerja yang melakukan panen cengkih dikebunnya ada 5 orang.

"Untuk orang kerja ada 5 orang, pendapatan mereka dihitung per liter dari hasil pemetikan cengkih mentah. Per liter mereka dibayar 6000 rupiah. Sudah tidak dapat makan dan rokok.

Kalau kami yang tanggung makan dam rokok pekerja, mereka dibayar 4000-4500 rupiah per liter, kebetulan para pemetik orang lokal.
Kalau panen raya biasanya kami mengambil pemetik dari luar daerah, "jelas Rio.

Rio sampaikan kalau hasil panen tahun ini berkurang karena curah hujan yang cukup tinggi di wilayah Minahasa Selatan.

"Tahun ini banyak hujan jadi hasil sedikit, beberapa kali melakukan penjualan dengan harga yang berbeda-beda mulai dari 95.000 per kilogram dan terakhir jual diharga 115.000 per kilogram, " tandasnya.

Sekertaris Dinas Pertanian Minsel Agus Sumayow membenarkan bahwa produksi cengkih di Minsel dalam dua tahun ini berkurang.

Sempat menghasilkan 2.300 ton cengkih pada tahun 2020, namun pada tahun 2021 produksi cengkih di Minsel berkurang drastis hanya 4,42 ton saja.

"Untuk produksi cengkih di Minsel tahun ini dapat dipastikan tidak jauh berbeda dengan tahun 2021.
Namun untuk data pastinya baru keluar awal tahun depan, " kata Agus .

Menurut Agus, menurunnya produksi cengkih dalam dua tahun ini dipengaruhi oleh beberapa faktor salah satunya cuaca.

Halaman
12

Berita Terkini