TRIBUNMANADO.CO.ID - Fakta banyak anak yang terjerumus penyalahgunaan narkoba dan obat terlarang hanya sebagian dari persoalan terkait pelanggaran hukum dan norma oleh anak.
Persoalan ini adalah akibat kegagalan orangtua mendidik anak. Pendidikan karakter dan dasar hidup itu didapatkan di rumah.
Baca juga: Polresta Manado Sulawesi Utara Akhirnya Beri Penjelasan Terkait Kasus Pembunuhan Viral Tahun 2020
Baca juga: Tanda-Tanda Lionel Messi Bakal Juara Piala Dunia 2022 Bersama Argentina, Lihat Pengalaman Prancis
Orangtua yang wajib menanamkan nilai-nilai kehidupan. Setelah itu baru sekolah dan lembaga keagamaaan.
Kegagalan pendidikan dalam keluarga ini dipicu banyak faktor. Bisa karena ekonomi, pendidikan atau latar sosial lainnya.
Selain keluarga, lembaga agama turut andil atas persoalan ini. Begitu juga sekolah dan pemerintah.
Sebenarnya, selain keluarga, pembentukan karakter anak perlu ditekankan oleh lembaga agama.
Lembaga agama berperan penting untuk menghasilkan anak-anak yang baik. Pengajaran di gereja, masjid dan lainnya terbukti bisa menjadi panduan positif bagi anak-anak.
Anak-anak yang terjerumus ke penyalahgunaan narkoba dan obat biasanya karena gagal dididik di rumah.
Sekaligus tidak mengenal pengajaran agama. Atau, kalaupun pernah tapi tidak benar-benar mengena.
Begitu juga lembaga pembentuk perilaku seperti sekolah. Aparat penegak hukum juga perlu dipertanyakan perannya.
Jika pertanyaannya apa yang harus dilakukan agar tidak semakin banyak anak jadi korban, ya semua stakeholder tadi harus bekerja keraskeras secara bersama-sama. Menjalankan peran mendidik anak semaksimal mungkin.
Kepada pemerintah harus diingatkan juga, anak-anak yang pernah menjalani hukuman tapi kembali terjerumus.
Itu biasanya karena faktor orangtua sudah tidak mampu lagi mendidik. Di sini peran pemerintah seharusnya hadir.
Bagaimana anak-anak yang telah menjalani hukuman agar tidak dilepaskan begitu saja ke keluarga (orangtua). Perlu pendampingan. Fakta dewasa ini, pendampingan itu masih minim.
Hari Anak Internasional menjadi momentum kita untuk berefleksi apalah tugas dan fungsi melindungi anak sudah maksimal.
Peran dan fungsi keluarga, lembaga agama, sekolah, pemerintah dan aparat penegak hukum sudah sejauh mana?
Anak-anak harus dilindungi. Termasuk jangan sampai dia melanggar hukum. Kalau sudah melanggar hukum, perlindungan apa yang bisa dilakukan.
Satu hal yang menjadi catatan kami, angka kekerasan terhadap anak, kekerasan seksual terhadap anak meningkat.
Apa yang nampak di permukaan itu hanya sebagian. Ibarat fenomena gunung es.
Tidak sedikit fakta, kasus kekerasan terhadap anak berakhir dengan mediasi. Itu salah satu bukti kegagalan kita memberi perlindungan kepada anak.(ndo)
Baca juga: Cristiano Ronaldo Pilih Argentina hingga Brazil Juara Piala Dunia 2022, CR7 Tantang Casemiro
Baca juga: Berita Populer Selebriti Hari Ini: Aktor Rudy Salam Meninggal hingga Alasan Dito Penjarakan Nikita