Di mana untuk postingan pada unggahan pertama menyebut bahwa, 'jangan membawa-bawa anak petani, bilang juga ibumu itu PNS, mau bicara status orang tua mu, saya hanya anak yatim'.
Ada juga menyebut ibunya hanya berjualan kue, yang tiap hari intip di pasar. 'Saya jadi kepala keluarga untuk adik-adik saya, jadi jangan ujar kebencian, "jelas cuitan jamilhanafii dalam unggahanya.
@jamilhanafii juga menuliskan, adiknya mengantikan anda karena dia dibawa peringkat anda.
Diperingkat ketiga ada kecurangan, dipanggil pada persidangan ada peringkat 4 dan 5 yang berhak gantikan anda.
Bahkan dia meminta agar tidak membawa-bawa keluarga, hingga meminta pernyataan disampaikan peringkat tiga sudah dipegang.
"Kalau kalian menyebut adik saya dari institusi, jangan peringkat 4, peringkat 1 pun bisa."
"Inikan terbukti adik saya peringkat 4. Gantikan anda karena umur sudah lewat, "jelasnya.
Dia juga menyebut, dalam seminggu dirinya sudah mendengar informasi tersebar di media sosial, hanya saja pihaknya diam.
Olehnya itu dengan postingan ini jamilhanafii menuliskan pihaknya hanya berbicara data, untuk dibuktikan nanti.
Dia pun menjelaskan, nasib adiknya sudah ikut sesuai regulasi yang diberikan institusi, lolos atau tidak harus di syukuri.
"Adik saya sudah terbuli di media-media, yang merepost statement playing victim, "katanya.
Bahkan jamilhanafii menanyakan, aturan dibuat di institusi apakah seperti itu?. Umur yang telah lewat pantas untuk di luluskan. Ataukah dia anak petani.
"Jangan kalian menyerang adik saya. Adik saya juga sudah mengikuti prosedur yang ada, jangan hanya anak petani, ada previllage belas kasihan dari masyarakat, "jelasnya.
Saat dikonfirmasi TribunTernate.com melalu DM ke akun @jamilhanafii, ia membenarkan postingan tersebut.